News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

54 Persen Angkatan Kerja Indonesia Penyandang Stunting

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada seorang balita yang mengikuti imunisasi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/11/2020). Imunisasi rutin lengkap merupakan program vaksin dasar yang diberikan kepada bayi kurang dari 24 jam hingga anak berusia 3 tahun dengan tujuan mempertahankan tingkat kekebalan optimal sekaligus mencegah terjadinya stunting pada anak. Tribunnew/Jeprima

Menurut Muhadjir nantinya program penurunan angka stunting akan difokuskan di beberapa kementerian saja. Tujuannya agar program penurunan stunting dapat terkonsolidasikan dengan baik sampai 2024 nanti.

"Begitu juga alokasi anggaran yang selama ini tersebar di 20 kementerian dan lembaga, beliau meminta supaya difokuskan kepada beberapa Kementerian yang memang memiliki perpanjangan tangan langsung ke bawah," katanya.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memprediksi akan ada 7 juta bayi yang baru lahir dalam keadaan stunting di tahun 2024.

Maka, Hasto mengatakan bahwa angka stunting harus ditekan sedini mungkin. Karena itu, ia pun menyebut, angka stunting di Indonesia harus menyentuh angka 14 persen di tahun 2024.

"Saya sampaikan juga dalam ratas bahwa 4 tahun ke depan ada sekitar 20 juta bayi baru yang akan lahir, kurang lebih, dan kalau di angka existing sekarang 27 persen, maka akan ada hampir sepertiga, sekitar 7 juta yang stunting," kata Hasto.

Hasto menambahkan, dari perkiraan angka 7,2 juta bayi, pemerintah bakal menekan angka stunting menjadi sekitar 3,4 juta. Tentunya, setiap tahun angka stunting di Indonesia jangan sampai di atas 680 ribu.

Ia mengungkapkan bahwa target tersebut terbilang sulit. Namun, pihaknya optimistis dengan kerja pemerintah. "Harus di bawah itu. Tanpa di bawah itu, maka capaian 14 persen akan sulit," jelas Hasto.(Tribun Network/fik/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini