Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Knight Frank Indonesia Donan Aditria melaporkan tren pasar kondominium secara global mengalami pelemahan sejak semester 1 2020 hingga saat ini.
"Jadi kalau bisa dilihat secara global, untuk kondominium, pelemahan masih berlanjut jika dibandingkan dengan awal 2020 atau semester 1 2020," ujar Donan, dalam agenda virtual 'Refleksi Pasar Kondominium dan Perkantoran H2 2020 - Kilasan Umum Indonesia Investment Guide 2021', Kamis (28/1/2021).
Ia kemudian menjelaskan bahwa kondisi pelemahan ini terjadi pada kumulatif demand dan supply.
"Kita lihat bagaimana sektor kondo atau apartemen terjadi pelemahan dari sisi kumulatif demand, juga dari sisi kumulatif supply," jelas Donan.
Menurut data yang dikumpulkan perusahaan konsultan real estate itu, kondisi pelemahan ini juga terjadi dilihat dari adanya indikasi delay pada fitur supply yang akan terjadi di 2021 hingga 2024.
"Jadi bisa dikatakan, kita mencatat ada kurang lebih 105 sampai 110 project, kemungkinan 25 atau 30 project, sekitar 28 persennya itu ada indikasi untuk delay. Nah ini merupakan konfirmasi paling tidak sampai saat ini pelemahan pasar kondominium tersebut," kata Donan.
Baca juga: Prospeknya Bagus, Era Integrity Garap Pasar Properti Karwang
Sedangkan untuk pasar perkantoran (office), tercatat juga terjadi pelemahan okupansi.
"Untuk office, kami mencatat bahwasanya ada pelemahan okupansi juga. Jadi berlanjut dari semester sebelumnya yang turun di kisaran kurang lebih 75 persen," papar Donan.
Dari 75 persen okupansi tersebut, ada beberapa area yang secara relatif masih resilient, seperti kawasan Thamrin dan Sudirman.
"Namun di area lain, segmen di bawah yang premium grade A itu sangat challenging sekali," pungkas Donan.