News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sabar, Ekonomi Indonesia Diperkirakan Hanya Mentok Tumbuh 2 Persen di Kuartal I 2021

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (29/1/2021). Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia mentok tumbuh 2 persen di kuartal I 2021. 

Untuk keseluruhan target di 2021 yakni pertumbuhan ekonomi di antara 4,5 persen sampai 5,5 persen. 

"Kita berharap bahwa masih ada pertumbuhan positif di kuartal I. Rentangnya kita perkirakan 1,6 persen sampai dengan 2 persen," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (5/2/2021). 

Airlangga menjelaskan, satu yang memang jadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah itu adalah mendorong sektor konsumsi rumah tangga hingga tumbuh 1,3 persen sampai 1,8 persen. 

Konsumsi pemerintah juga diharapkan yang biasanya di kuartal pertama itu rendah yaitu sekira 3 persen sampai 4 persen mesti ditingkatkan. 

Baca juga: Semua Daerah Ekononominya Minus, Hanya Sulawesi, Maluku dan Papua yang Tumbuh Positif

"Nah ini kita dorong supaya kalau bisa naik antara 4 persen sampai 5 persen," kata Airlangga. 

Selanjutnya, pada tahun 2020 kemarin yang juga mengalami kontraksi sepanjang tahun yaitu investasi dengan raihan minus 4,1 persen. 

Baca juga: Menteri Airlangga: Ekonomi Minus 2,07 Persen, Tapi Ada Sinyal Pemulihan

Airlangga menyatakan, pemerintah berupaya agar investasi bisa berbalik arah di jalur positif dengan target 3 persen sampai 4 persen di 2021. 

PR berikutnya adalah mendorong ekspor dan impor dengan menyelesaikan kendala teknis di sisi logistik kontainer. 

"Kita ketahui bersama dari ekspor impor ini terjadi lonjakan ekspor dan saat sekarang masalah teknis yang dihadapi adalah kekurangan kontainer. Pemerintah segera menangani masalah ini, sehingga permintaan yang melonjak itu bisa diantisipasi," pungkas Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini