TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Sukanto Tanoto jadi perbincangan publik Tanah Air sejak beberapa hari terakhir.
Raja sawit yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia ini disebut-sebut baru saja membeli properti mewah bekas istana Raja Jerman.
Mengutip dokumen yang dirilis kolaborasi jurnalis internasional dalam proyek OpenLux, nama Sukanto Tanoto dan anaknya Andre Tanoto, disebut-sebut dalam kepemilikan gelap gedung-gedung mewah di Jerman.
Baca juga: Indeks Pasar Modal Tokyo Jepang Melejit, Pertama Kali Dalam 30 Tahun Terakhir
Dokumen tersebut mengungkap, pada 2019, Andre Tanoto membeli satu dari tiga gedung mewah rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry di kota pusat perekonomian Düsseldorf, ibu kota negara bagian Nordrhein Westfalen (NRW).
Gedung tersebut dibeli seharga 50 juta euro (sekitar Rp 847 miliar). Tak lama kemudian, Tanoto Sukanto, membeli bekas istana Raja Ludwig di München.
Baca juga: Perbaikan Jalur Kereta Api Shinkansen ke Wilayah Gempa Fukushima Jepang Butuh Waktu 10 Hari
Gedung empat lantai itu, yang sekarang menjadi kantor pusat perusahaan asuransi Allianz di kawasan prestisius Ludwigstrasse. Menurut dokumen OpenLux, gedung tersebut dibeli seharga 350 juta euro atau sekitar Rp 6 triliun.
Lalu siapa sebenarnya Sukanto Tanoto?
Dikutip dari laporan Majalah Forbes, Sukanto Tanoto jadi langganan dalam deretan orang terkaya Indonesia.
Tahun 2020 lalu, namanya berada di rangking ke-22 orang paling tajir di Tanah Air.
Sukanto Tanoto adalah konglomerat pemilik grup usaha Royal Golden Eagle International ( RGEI) yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura.
Sebelum sebesar sekarang, Sukanto memulai bisnisnya pada tahun 1967 sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak.
Kelompok bisnis RGEI, bergerak di berbagai industri di antaranya yang terbesar yakni industri kertas dan pulp oleh (Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL), dan industri perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri dan Apical).
Dicatat Forbes, kekayaan Sukanto Tanoto mencapai 1,35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,07 triliun. Kekayaan terbesarnya salah satunya berasal dari perkebunan sawit di bawah RGEI.
Ia adalah raja sawit di Indonesia bersanding dengan nama-nama besar lain seperti Anthony Salim, Martua Sitorus, dan Ciliandra Fangiono.