Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, pasar saham minim sentimen positif, sehingga kenaikan mungkin relatif naik sedikit-sedikit atau terbatas pekan ini.
Menurut dia, pasar saham lebih berpotensi konsolidasi dan ada peluang terjadi aksi ambil untung setelah kenaikan 2 pekan terakhir.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak dengan support di level 6.018 hingga 6.157 dan resistance di level 6.286 sampai 6.300," ujarnya, Senin (15/2/2021).
Baca juga: IHSG Berpeluang Naik Hari Ini, Saham-saham Berikut Layak Dicermati
Sementara dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada tanggal 17 dan 18 Februari 2021 ada peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5 persen.
Hans menjelaskan, faktor yang akan mempengaruhinya adalah pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020 yang relatif mengecewakan.
Baca juga: IHSG terkoreksi pada awal perdagangan Jumat (18/12), asing catat net sell
Selain itu, beberapa kali perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di awal tahun dapat menekan perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional.
Karena itu, dia menambahkan, perlu ada upaya ekstra untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa lebih baik.
Baca juga: Investor Disebut Semakin Percaya ke Indonesia, IHSG Bisa Melesat Sepekan Ini
"Hal berikutnya adalah inflasi juga relative rendah, di mana pada Januari 2021 BPS melaporkan terjadi inflasi sebesar 0,26 persen dan 1,55 persen. Data inflasi ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,45 persen secara bulanan dan 1,68 persen secara tahunan," pungkas Hans.
Adapun di bulan Februari 2021 diperkirakaan inflasi di level 0,01 persen secara bulanan dan 1,25 persen secara tahunan.