Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membidik laba bersih pada tahun ini sebesar Rp 3,5 triliun, naik 16 persen dari pencapaian 2020 senilai Rp 3 triliun.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, target yang ditetapkan perseroan mengacu dengan adanya pemulihan ekonomi di dalam negeri, setelah dimulainya program vaksinasi Covid-19.
"Vaksinasi sudah mulai berjalan, diharapkan ada perbaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini," ucap Kostaman saat paparan kinerja Bank Mega, Rabu (17/2/2021).
Untuk mencapai target tersebut, Bank Mega akan mendorong penyaluran kredit pada tahun ini sebesar Rp 51 triliun atau naik 6 persen dari sepanjang 2020 senilai Rp 48 triliun.
Baca juga: BCA Kenalkan Fitur Single Investor Identification di Aplikasi Welma
"Laba Bank Mega masih akan terus tumbuh dari pertumbuhan kredit dan pendapatan komisi yang akan kami dorong pada tahun ini," tutur Kostaman.
Baca juga: NPL di Atas Tiga Persen, Laba Bank Mandiri Rontok 38 Persen Tahun 2020
Sepanjang 2020, Bank Mega membukukan laba bersih Rp 3,01 triliun, naik 50 persen dari kinerja tahun sebelumnya Rp 2 triliun.
Kenaikan laba tersebut, didorong dari pendapatan bunga yang mengalami kenaikan menjadi Rp 3,9 triliun, dan pendapatan komisi naik ke posisi Rp 2,9 triliun.
Baca juga: BEI Sebut Bank Syariah Indonesia Sumbang Penguatan Aset Pasar Modal
Sementara, penyaluran kredit turun 6 persen menjadi Rp 48,5 triliun, dari sebelumnya Rp 51 triliun.
Secara komposisi, kredit korporasi masih tumbuh positif dibandingkan segmen lainnya, yaitu sebesar 55 persen menjadi Rp26,2 triliun.