TRIBUNNEWS.COM - AgenBRILink, yang merupakan kepanjangan tangan BRI dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan, memiliki peran penting dalam penerapan sustainable finance di Indonesia.
BRILink merupakan layanan branchless banking BRI untuk mendukung penuh Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif) dan LKD (Layanan Keuangan Digital), serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan keuangan seperti melakukan transaksi perbankan.
BRI bekerja sama dengan para nasabah untuk menjadi Agen yang dapat melayani transaksi perbankan secara online dengan menggunakan berbagai device seperti Electronic Data Capture (EDC) maupun ponsel pintar.
AgenBRILink memberikan layanan transaksi perbankan seperti transfer, setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman, dan transaksi lainnya.
Dalam pengembangan sosial yang berkelanjutan (sustainable social development), AgenBRILink berkontribusi terhadap perputaran uang (sales volume) senilai Rp 843,2 triliun sepanjang periode Januari hingga Desember 2020. Angka tersebut tumbuh 25 persen apabila dibandingkan dengan sales volume Agen BRILink pada periode Januari – Desember 2019 yang tercatat sebesar Rp.672,6 triliun.
Pesatnya pertumbuhan transaksi AgenBRILink ini tak lepas dari meningkatnya jumlah Agen itu sendiri. Hingga akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 504.233 orang di seluruh pelosok Indonesia telah menjadi AgenBRILink.
Jumlah Agen BRILink di sepanjang tahun 2020 tercatat meningkat sebanyak 82.073 orang, dan apabila di rata rata per jam terdapat 9 orang menjadi agen yang kemudian memiliki peran terhadap meningkatnya inklusi dan literasi keuangan di lingkungan sekitarnya.
Keberadaan Agen BRILink dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan tercermin dari data referral simpanan dan referral pinjaman hingga akhir tahun 2020. Referral simpanan tumbuh 72 persen year on year dan referral pinjaman tumbuh 112 persen yoy. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin terbiasa bertransaksi perbankan melalui agen bank.
“Untuk mengungkit ekonomi, (BRI) tidak hanya memberikan pekerjaan dan menyalurkan kredit semata, namun BRI terus mendorong peningkatan velocity of money melalui transaksi digital yang mudah dan cepat sehingga akan meng-create pertumbuhan,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso. (*)