News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gagas Tawarkan Gaslink Lewat CNG Cylinder ke Segmen Komersial

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja sedang melakukan pengecekan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Tambak Aji, dan pipa gas di kawasan Semarang Utara, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) berupaya memperluas pelanggan Gaslink di sektor komersial, dengan mengenalkan skema penyaluran gas sistem ganti tabung atau dikenal C-Cyl yang merupakan singkatan dari CNG Cylinder. 

Sebelumnya sistem penyaluran gas bumi melalui Compressed Natural Gas (CNG) untuk sektor industri dan komersial dilakukan dengan menyalurkan gas dari Gas Transport Module (GTM) keperalatan penurunan tekanan, yang dilengkapi dengan storage gas atau Pressure Reduction System (PRS). 

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan, C-Cyl merupakan hasil inovasi sekaligus sebagai respon dan bentuk adaptasi perusahaan di masa pandemi. 

Sistem ini menjadi jawaban bagi calon pelanggan yang ingin menggunakan Gaslink, tetapi terkendala kebutuhan gas bumi yang relative masih kecil, atau memiliki lahan usaha yang terbatas. 

Baca juga: PGN Tambah 2 Ribu Lebih Jaringan Gas Rumah Tangga di Kutai Kartanegara

"Inovasi C-Cyl diharapkan bisa memberikan dukungan ke sektor UMKM yang masih menggunakan bahan bakar lain, beralih ke energi baik gas bumi yang lebih efisien, aman, ramah lingkungan dan fleksibel dengan kontrak volume pemakaian minimum yang lebih rendah” ujar Hardiansyah dalam keterangannya, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: PGN Salurkan Gas Bumi ke-32 Pelanggan Industri Baru lewat Gaslink

Menurutnya, penyaluran Gaslink melalui CNG Cylinder ke pelanggan bekerja sama dengan PT Unogas Teknologi Indonesia. 

Skema penyaluran gas pada C-Cyl menggunakan tabung berisikan CNG seberat 20 kg sampai 50 kg, yang dapat disimpan dan diganti sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 

"Sama halnya dengan pelanggan Gaslink yang menggunakan skema penyaluran menggunakan GTM dan PRS, untuk menjaga keamanan penggunaan gas maka proses penggantian tabung akan tetap dilakukan oleh petugas," paparnya. 

Selanjutnya tabung-tabung yang kosong akan diisi ulang di SPBG terdekat dari lokasi pelanggan.

Perbedaan Gaslink dengan sistem C-Cyl berskema ganti tabung yaitu, proses perhitungan pemakaian gas serta proses pembayaran oleh pelanggan. 

Sistem C-Cyl hanya akan memperhitungkan pemakaian pelanggan sesuai dengan jumlah gas yang dipakai. 

Untuk pembayaran pelanggan dengan skema C-Cyl, akan mendapatkan tagihan setiap bulan, sesuai dengan jumlah gas yang telah dipakai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini