Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini, pemerintah tetap akan mengoptimalkan pemanfaatan APBN dan kebijakan fiskal sebagai kunci untuk mendorong momentum pemulihan berkelanjutan.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam APBN sebagai survival and recovery kit untuk memastikan penanganan pandemi lebih efektif.
Baca juga: Presiden: Upaya Penanganan Pandemi Selaras dengan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Kebijakan fiskal tahun 2021 akan diarahkan untuk melanjutkan program penanganan kesehatan, perlindungan sosial, dan program lain untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi.
Karena itu, pemerintah telah menyusun framework kebijakan pemulihan ekonomi 2021 yang secara garis besar berfokus pada tiga hal.
Baca juga: Kemenkeu Minta Dugaan Pemotongan Insentif Nakes Jangan Dilihat Sepihak
“Ada tiga fokus yang kita sebut sebagai game changer karena kita menyadari bahwa Covid 19 itu belum selesai. Game changer pertama yaitu intervensi kesehatan, termasuk program vaksinasi," ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha melalui kemenkeu.go.id, Jumat (26/2/2021).
Lalu, game changer kedua, pemerintah mendorong 40 persen terbawah orang miskin dan tidak mampu untuk tetap bisa bertahan melalui program perlindungan sosial.
Pemerintah juga tetap mendukung dunia usaha melalui subsidi bunga, penjaminan, penempatan dana, termasuk dukungan pada BUMN yang memerlukan.
"Di sisi lain, game changer ketiga yakni melakukan reformasi, termasuk di dalamnya UU Cipta Kerja, reformasi birokrasi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain," pungkasnya.