News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bambang Soesatyo Tekankan Peningkatan Kolaborasi Dengan UMKM Saat Bersedia Jadi Penasehat APLI

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bambang Soesatyo saat menerima audiensi pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Segenap pengurus dan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) berterima kasih atas kesediaan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menjadi Penasehat APLI.

Asosiasi berkelas Internasional dan anggota dari World Federation Direct Selling Association (WFDSA) yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat itu akan terus berkomitmen memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia.

Kesediaan politisi dan juga pengusaha itu mau terlibat langsung sebagai Penasehat, menjadi rangkaian kebahagiaan keluarga besar APLI setelah beberapa waktu lalu sukses menggelar APLI Convention dan APLI Award 2020.

Rasa terima kasih dan bahagia itu disampaikan Ketua Umum APLI, Kany Soemantoro yang juga sebagai President Nu Skin Indonesia Brunai & Filiphina.

“Alhamdulillah beliau bersedia menjadi Penasehat APLI dan kami meminta beliau menjadi Penasehat APLI dengan alasan pola fikir beliau yang melihat kepentingan rakyat di atas segalanya, serta kami melihat beliau memiliki intelegensia yang mampu menciptakan pemikiran strategis untuk industri kami," ungkap Kany Soemantoro usai beraudiensi dengan Ketua MPR RI di ruang kerjanya, Rabu (3/3/2021).

Hal senada juga disampaikan Djoko Komara, Wakil Ketua dan Dewan Komisioner APLI yang melihat sosok politisi itu yang selalu mendukung industri yang dijalankan APLI.

“Bahkan beliau menyarankan agar kami berkolaborasi dengan UMKM sehingga dapat membantu usaha lokal kerakyatan sehingga roda perekonomian tetap berputar walau di masa pandemi seperti ini,” jelasnya.

Kepada para pengurus APLI, Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo menyampaikan bahwa dirinya akan mendorong para pelaku industri direct selling/penjualan langsung, atau yang biasa akrab dikenal masyarakat dengan multi level marketing (MLM), bersinergi dengan financial technology (fintech) agar bisa memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki.

Terlebih karena pandemi Covid-19, tak memungkinkan manusia berinteraksi secara langsung. Karenanya, pelaku usaha MLM harus memanfaatkan teknologi informasi.

“Laporan tahunan dari 147 perusahaan direct selling pada tahun 2019, mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha. Di tahun 2020, jumlahnya diperkirakan meningkat mencapai Rp 16,3 triliun. Bahkan EuroCham memperkirakan potensi ekonomi dari industri direct selling di tahun 2021 diperkirakan menembus Rp 25 triliun. Menunjukan betapa kuat dan besarnya industri direct selling sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” papar Bamsoet.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kekuatan industri direct selling juga terlihat dari besarnya pendapatan anggota APLI yang bisa mencapai minimal 40 milyar dalam sebulan.

Ditengah besarnya peran mereka dalam memajukan perekonomian nasional, berbagai hambatan dan tantangan atas keberadaan UU Nomor 7 Tahun 2014, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2019, dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021, juga dihadapi oleh APLI.

Selain Ketua Umumnya, pengurus APLI yang hadir antara lain Wakil Ketua Djoko Komara, Sekretaris Jenderal Ina Rachman, Chief Legal Mulyaharja, Wakil Sekretaris Jenderal Angga Pambudi dan Richan Nurhasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini