News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KKP Sebut Masih Ada Peluang 2 Juta Hektare Lahan Tambak untuk Menaikkan Produksi Perikanan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Presiden Jokowi bersama menteri dan penjabat daerah melepas bibit udang Vaname di tambak rakyat Desa Pajalele, Mamuju Utara, Sulewesi Barat, Sabtu (30/5/2015). Pemerintah mencanakan kampung tambak yang segera di bangun 13 ribu tambak ikan bandeng dan udang yang sangat baik karena lahanya belum tercemar. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan ingin meningkatkan nilai produksi perikanan tahun 2021.

Nilai perikanan tangkap tahun lalu tercatat sebesar Rp 224 triliun per tahun sedangkan perikanan budidaya sebesar Rp 103 triliun per tahun.

Menurut Sjarief, ada potensi tambak perikanan yang masih bisa ditingkatkan di seluruh Indonesia.

"Nilai ini yang dikelola baru 600 ribu hektare. Padahal total ada dua juta hektare tambak-tambak di Indonesia yang masih idle," tutur Sjarief dalam rapat kerja nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2021 secara virtual, Sabtu (6/3/2021).

Dia mengajak para pengusaha muda ini untuk turut menggarap tambak-tambak yang nganggur.

"Kalau bapak-bapak ada tambak masih idle, kami bisa buka kesempatan. Kita kerja sama kita dorong perbenihan, pakan, kita bikin tambak-tambak estate karena yang sudah terjadi dua juta hektare tapi idle, jadi kita punya kesempatan naikan lagi," urainya.

BEREBUT IKAN LELE - Menggunakan jala yang disebut Rangge, Warga Kelurahan Kotabumi, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, berebut menjala ikan lele di saluran air perumahan Teluk Jakarta, Sabtu (20/2/2021). Ikan lele yang ditangkap warga berasal dari tambak ikan lele yang jebol terkena banjir di wilayah itu. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

KKP tengah menggenjot program bantuan yang menyasar langsung kepada masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Bantuan tersebut di antaranya berupa benih ikan nila salin sebanyak 70 ribu ekor yang sebelumnya diserahkan kepada pembudidaya ikan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan bahwa program penyaluran bantuan benih ikan merupakan langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pembudidaya akan benih ikan yang bermutu.

"Ikan nila menjadi komoditas favorit masyarakat Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan seperti warna daging yang putih, tekstur daging baik dan tebal serta cita rasanya yang lezat," jelas Slamet.

Baca juga: Salurkan Benih Ikan Nila, KKP Bantu Genjot Produktivitas Tambak Rakyat

Baca juga: KKP Salurkan Bantuan Benih Ikan Nila Salin untuk Tingkatkan Produktivitas Tambak

Selain itu komoditas ini juga menjadi pilihan bagi para pembudidaya karena tergolong mudah untuk dibudidayakan secara massal dan memiliki harga jual yang relatif stabil.

Slamet menilai bahwa pengembangan nila salin juga menjadi langkah pemerintah untuk menghidupkan produktivitas tambak tradisional sehingga perekonomian dapat terus bergerak.

"Dengan lahan tambak yang produktif akan memperluas lapangan kerja serta memperbaiki perekonomian masyarakat pembudidaya ikan," tegas Slamet.

Slamet juga menambahkan status ikan nila sebagai salah satu ikan yang angka produksinya cukup tinggi di Indonesia menjadikannya sebagai salah satu komoditas penopang ketahanan pangan nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini