Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bunga tidak hanya selalu menjadi unsur keindahan.
Namun juga sebagai penyampai bahasa atau sarana untuk mengungkapkan perasaan. Oleh para florist atau perangkai kerap disebut sebagai bahasa bunga.
Oleh karenanya bunga selalu dihadirkan dalam berbagai peristiwa atau acara penting.
Bisa saja dalam acara bahagia seperti pernikahan, wisuda, ulangtahun dan sebagainya.
Tidak terlupa pula peristiwa berbelasungkawa seperti kematian atau kemalangan pada sanak saudara, bunga kerap jadi perwakilan.
Tentu saja, bunga yang disajikan harus sesuai dengan momentum.
Tidak hanya memahami bahasa bunga dan menyajikan padupadan bunga, perangkai bunga harus pula menyesuaikan pada situasi saat ini.
Baca juga: Legislator Golkar Ingatkan Masyarakat Pentingnya Gotong Royong di Tengah Pandemi
Di masa pandemi, banyak komponen atau material yang sulit didapatkan oleh perangkai untuk mempercantik rangkaian.
Karenanya banyak inovasi yang diutamakan saat merangkai.
Hal ini diungkapkan oleh National Sales and Marketing Indonesia, Iwan Abdurachman.
Dalam acara live Instagram Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI), Iwan mengungkapkan saat ini ada siasat yang dilakukan oleh perangkai bunga.
"Lebih memberikan rank pada produk yang baru.
Selain itu mulai memasarkan material yang siap pakai,"ucapnya, Sabtu (6/3/2021).
Baca juga: Tewasnya Selebgram Asal Makassar, Aisyah Sakit Hati Saat Hubungan Diputus Setelah Bilang Hamil
Dahulu saat awal pandemi perangkai bunga memang cukup terpukul karena dirasakan penurunan pesanan yang cukup siginifikan.
Namun sekarang, kegiatan merangkai bunga mulai aktif kembali.
Dan material siap pakai dan sederhana untuk ada florist kini lebih diutamakan.
Selain itu ia juga menambahkan kini tren lain saat ini adalah pewarnaan bunga yang memiliki warna beragam.
Untuk teknik pewarnaan pun beragam seperti semprot dan celup dan sebagainya.