TRIBUNNEWS.COM - Awal pekan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada akhir perdagangan, Senin(15/3/2021).
Rupiah melemah ke Rp 14.403 per dolar atau turun 0,12% jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu pada Rp 14.385 per dolar AS.
Sementara itu, kurs rupiah Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) berada di Rp 14.418 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor ini melemah 0,33% dari posisi akhir pekan lalu.
Dilansir Kontan.co.id, Federal Open Market Committee (FOMC) dan Bank Indonesia (BI) juga akan menggelar rapat dewan gubernur pekan ini.
Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati memperkirakan FOMC dan BI masih akan mengambil kebijakan untuk menahan tingkat suku bunga di level saat ini.
Menurutnya, tingkat inflasi AS diperkirakan dalam dua bulan ke depan memang berpotensi mengalami kenaikan karena mulai adanya kucuran dana stimulus bagi warga AS.
Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan konsumsi dan mendorong inflasi AS.
"Namun demikian, saya berekspektasi The Fed masih akan bersikap dovish (mempertahankan suku bunga) untuk pertemuan kali ini karena memang kondisi perekonomian AS dan secara global pun masih rentan, sehingga kenaikan suku bunga dapat menyebabkan syok market," kata Ike kepada kontan.co.id, Jumat (12/3/2021).
Sementara, BI sebenarnya memiliki peluang untuk menurunkan suku bunganya mengingat tingkat inflasi Indonesia yang masih rendah saat ini.
Namun beberapa hal seperti nilai tukar juga harus menjadi perhatian sehingga BI di pertemuan kali ini kemungkinannya adalah tetap menjaga tingkat suku bunganya.
Adapun, di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.440 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.410 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.