Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IV DPR mengumpulkan stakeholder terkait pangan, untuk membahas ketersediaan dan harga pangan menjelang bulan Ramadhan.
Mereka yang diundang rapat pembahasan antara lain Kementerian Pertanian, Perum Bulog, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klaster Pangan lainnya.
Ketua DPR Komisi IV Sudin mengatakan, komoditas pangan kerap menjadi perhatian jelang bulan Ramadhan, baik itu ketersediaan stok, ataupun harga beli untuk masyarakat.
"Kurang lebih 30 hari lagi kita akan menjalankan ibadah puasa yang kemudian diikuti Idul Fitri. Yang salah satu diperhatikan adalah masalah ketersediaan dan stabilitas harga pangan," jelas Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR Komisi IV, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Cimanggis Capai Rp 120 Ribu per Kilogram
Dia mengaku melihat beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Mulai dari daging ayam, bawang merah ukuran sedang, hingga yang terbaru adalah cabai rawit merah.
Harga cabai rawit merah beberapa waktu lalu sempat mencapai harga Rp 140 ribu/kg.
Baca juga: Harga Cabai Membumbung, Tukang Tahu Gejrot Kurangi Level Kepedasan Dagangannya
"Menjelang ramadhan dan Idul Fitri berdasarkan data yang dikumpulkan, beberapa harga komoditas pangan pada posisi stabil tinggi dan kenaikan," jelas Sudin.
Ia juga mengatakan, tak hanya ketersediaan dan harga komoditas, dirinya bersama dengan teman-teman di Komisi IV juga menyoroti pasokan pangan dari produsen menuju pasar.
Baca juga: Wacana Impor Beras Bikin Harga Gabah Tertekan, Pemerintah Perlu Lakukan Dua Langkah Ini
Karena hal tersebut menjadi penentu dari langka dan tingginya harga komoditas pangan di pasar.
"Tidak hanya masalah harga dan kesediaan pangan di pasar, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pasokan pangan dari produsen ke pasar," ujar Sudin.
Karena itu dia ingin mendapatkan penjelasan dan strategi para stakeholder, untuk tetap bisa menstabilkan harga dan mengantisipasi kelangkaan komiditas.
"Terkait hal ini Komisi IV ingin mendapatkan penjelasan secara detail dari pemerintah dan sejujur-jujurnya. Ini yang paling penting," ujar Sudin.