Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diperkirakan masih menjadi negara berpendapatan menengah pada 2045, akibat pandemi Covid-19 yang melanda berbagai daerah sejak Maret 2020.
Hal tersebut disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat acara Kompas Talks, Selasa (16/3/2021).
"Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, hitungan kami masih tetap di middle income (berpendapatan menengah), tapi di atas middle income, namun belum lulus middle income," ujar Suharso.
Baca juga: Harga Emas Antam Selasa, 16 Maret 2021: Naik Rp 3.000 per Gram, Berikut Rinciannya
Untuk masuk ke negara maju atau high income country, kata Suharso, maka produk domestik bruto (PDB) per kapita harus 13,163 dolar AS dengan pertumbuhan manufaktur rata-rata 6,3 persen, dan sektor pertanian tumbuh di kisaran 3,1 persen pada 2036.
Baca juga: Cara Cek Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 14, Lihat Hasilnya di www.prakerja.go.id atau Lewat SMS
"Kalau tingkat perekonomian kita seperti ini, sulit mencapai ke angka 13,163 dolar AS per kapita, apalagi mencapai 23,199 dolar AS pada 2045," tutur Suharso.
Agar lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah, Suharso menyebut pemerintah akan terus menjalankan empat pilar pembangunan.
Pertama, membuat bangsa Indonesia yang unggul, berbudaya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi yang merata dan inklusif. Kemudian, negara yang demokratis, kuat, dan bersih," paparnya.