Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menenangi tender seleksi Pengadaaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk masa kontrak 25 tahun.
Konsorsium ini meraih peringkat I dengan poin 100, mengungguli peserta konsorsium tersisa dari proses panjang seleksi yaitu Konsorsium Batam yang terdiri dari PT Angkasa Pura II (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Egis Project S.A, Engie South East Asia Pte Ltd.
Panitia Lelang KPBU Bandara Hang Nadim Batam masih memfasilitasi peserta lelang yang berkeberatan atas hasil pengumuman ini dengan mempersilahkan peserta yang keberatan untuk mengirimkan sanggahan tertulis.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, kemenangan Konsorsium Angkasa Pura I dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim ini merupakan milestone penting bagi perusahaan.
Baca juga: Trigana Air Tergelincir di Runway Bandara Halim, Kiriman Kargo J&T Express Terganggu?
"Di mana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial," ujar Faik Fahmi dalam keterangannya, (21/3/2021).
Baca juga: Pesawat Kargo Trigana Air Tergelincir, Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup Sementara
"Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya," lanjutnya.
Dengan dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini, Angkasa Pura I memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya.
Selain itu, hal ini juga akan memperkuat dan memberikan nilai tambah yang lebih strategis terhadap rencana pembentukan Holding BUMN Aviasi dan Ekosistem Pariwisata.
Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum.
Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum.
Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.
Ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.