Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi, namun turis asing malah akan dibolehkan masuk ke Indonesia.
Menanggapi hal itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai kebijakan apapun yang terkait dengan Covid-19 ini perlu scientific evidence atau bukti ilmiah.
Menurutnya, memperbolehkan turis asing masuk sah-sah saja tetapi data yang disampaikan Satgas Covid-19 juga harus akurat.
"Contohnya kasus All England kemarin di mana kontrol Covid-19 Indonesia tidak dipercaya. Jadi standar yang kita pakai diragukan oleh banyak negara. Boleh saja dibuka (turis asing) tapi Eropa juga sekarang sedang lockdown, siapa yang akan masuk? Itu saja," kata Agus saat dihubungi Tribunnews, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Mudik Resmi Dilarang, Arus Transportasi Akan Dikendalikan
Sementara itu, Agus mendukung langkah pemerintah melarang mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Dia sejak awal sudah mengusulkan agar mudik tahun ini kembali dilarang karena angka Covid-19 masih belum rendah.
Baca juga: Mudik Resmi Dilarang, Arus Transportasi Akan Dikendalikan
"Kebijakan soal mudik kan hanya boleh disampaikan Satgas Covid-19 tetapi kemarin sudah ramai disampaikan Pak Menhub," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan membuka turis asing untuk membuka kembali lapangan pekerjaan khususnya di Bali.
Begitupun terkait wacana visa jangka panjang yang dapat meningkatkan minat turis asing untuk lebih lama tinggal di Indonesia.
"Terkait visa permennya lagi diselesaikan memang kita mau orang ke Indonesia kenapa harus selalu mengajukan visa. Ini juga akan memudahkan orang work from Bali. Jadi tidak perlu lagi banyak izin kita buat benchmark dengan negara sepanjang itu masih bisa diakomodasi," tukasnya.