Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso membeberkan ambisinya yang akan melakukan ekspor beras.
Ucapan pria yang akrab disapa Buwas tersebut sangat kontradiktif, di tengah adanya polemik wacana Pemerintah yang akan melakukan impor beras di tengah musim panen.
Baca juga: Bulog Prediksi Stok Beras Tembus 1,4 Juta Ton di Juni 2021
"Saya punya keyakinan bahwa kita bisa Ekspor. Karena permintaan banyak untuk ekspor ke beberapa negara," jelas Buwas dalam konferensi pers secara virtual, Senin (29/3/2021).
Buwas menceritakan, pada tahun 2020 Bulog sempat menjajaki kesepakatan ekspor ke Arab Saudi.
Bahkan dalam kontrak kerjasama tersebut, Bulog bakal melakukan pengiriman beras sebanyak 100 ribu ton setiap bulannya.
Namun, hal tersebut tidak dapat terealisasi akibat adanya pandemi Covid-19, yang berimbas dengan adanya lockdown di sejumlah negara.
Baca juga: Bulog: Stok Beras Nasional Masih Aman, Tembus Satu Juta Ton
"Tahun lalu kita udah kontrak dengan Saudi Arabia, waktu itu kontrak sama kita 100 ribu ton per bulan. Karena pandemi covid dan semua lockdown, kita batal," papar Buwas.
Dirinya kembali mengatakan, pihak Arab Saudi saat ini sedang kembali menindaklanjuti penjajakan ekspor beras tersebut agar segera terealisasi.
"Sekarang dari Arab Saudi sudah minta kembali untuk bagaimana kita bisa memenuhi permintaan mereka. Ini akan saya jajaki," ucapnya.
Buwas yakin, Indonesia sebenarnya sangat mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Bahkan sebagai negara agraris, seharusnya Indonesia juga bisa melakukan ekspor ke sejumlah negara.
Maka dari itu, apabila pemerintah bisa mendorong petani memproduksi beras yang berkualitas, sangat besar kemungkinannya Indonesia menjadi negara eksportir.
"Saya percaya mana kala petani kita kita dorong memproduksi beras-beras berkualitas, maka kita bisa Ekspor kedepannya," pungkas Budi Waseso.