TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun menimbulkan banyak tantangan dan kesempatan.
Satu tantangan berat adalah pemulihan ekonomi yang secara umum di masa sekarang ini dipengaruhi oleh tingkat kesehatan masyarakatnya.
Karena itu, berbagai perusahaan farmasi dengan produk kesehatannya juga menjadi krusial karena peran strategis dalam pemulihan ekonomi.
"Industri farmasi memiliki peran strategis dalam upaya mengatasi pandemi, khususnya untuk produksi dan distribusi obat-obatan untuk penanganan Covid-19," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara "Indonesia Best Pharmacy Brand Awards 2021: Health for All Toward Swift Economic Recovery" secara daring, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: 7 dari 10 Rumah Tangga Komsumsi Air Minum yang Terkontaminasi Bakteri E-coli
Budi menjelaskan, saat ini terdapat 222 industri farmasi di Indonesia yang menghasilkan komoditas multidimensional berupa obat-obatan sebagai produk kesehatan, iptek, dan ekonomi.
Dari sisi ekonomi, lanjutnya, industri farmasi merupakan salah satu sektor industri yang tetap tumbuh selama pandemi, baik itu dari nilai pasar maupun nilai investasi.
“Pertumbuhan industri ini tentunya akan memberikan akses yang semakin baik pada produksi farmasi yang aman, berkhasiat, dan bermutu bagi masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat,” katanya.
Di menambahkan, saat ini Indonesia masih berupaya keras keluar dari pandemi Covid-19, sehingga upaya tersebut membutuhkan partisipasi dan dukungan sinergis dari seluruh pihak, termasuk industri farmasi.
Adapun satu program yang perlu didukung adalah vaksinasi Covid-19 sebagai game changer dalam penanganan pandemi secara luas dan secepat mungkin sesuai dengan standar mutu berlaku.
“Untuk itu, saya mengharapkan dukungan dari industri farmasi untuk bersama pemerintah menyukseskan program vaksinasi ini,” pungkas Menkes.