Dalam MoU dengan PG Gempolkrep, Petrokimia Gresik akan memberikan pendampingan intensif kepada petani, jaminan pasokan, mutu dan harga sarana produksi (pupuk dan pestisida) serta memfasilitasi pemasaran hasil panen.
“Tujuan akhir Agro Solution adalah meningkatkan produktivitas panen dan pendapatan petani,” ujar Dwi.
Dalam kerjasama ini Petrokimia Gresik menyediakan jaminan penyediaan pupuk non-subsidi kepada petani binaan PG Gempolkrep.
Sebagaimana diketahui bersama, alokasi pupuk subsidi terus menurun, sehingga akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan semakin terbatas.
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Inflasi Terjaga dan Pasokan Pangan Aman Jelang Ramadan
“Dengan program Agro Solution diharapkan petani dapat mengenal dan menggunakan pupuk non-subsidi produksi Petrokimia Gresik sehingga produktivitas dan kualitas tebu yang dibudidayakan petani meningkat,” ujar Dwi Satriyo
Petrokimia Gresik juga memberikan kawalan dan analisa uji tanah yang dilakukan oleh petugas Mobil Uji Tanah, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.
Mereka juga menyediakan pestisida untuk pengendalian hama penyakit tanaman melalui anak perusahaan yakni Petrosida Gresik.
Dia berharap pupuk-pupuk produksi Petrokimia Gresik dapat menjadi andalan untuk mendorong peningkatan produktivitas sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani tebu di Provinsi Jawa Timur sebagai sentra produksi gula nasional.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X mengapresiasi program Agro Solution ini.
Peningkatan produktivitas dari program ini menurutnya dapat membantu kelancaran pasokan bahan baku tebu untuk produksi pabrik gula di lingkup PTPN X, sehingga pasokan gula nasional dapat tercukupi.
Baca juga: Wamentan Harvick: Pupuk Subsidi Siap Diproduksi untuk Musim Tanam Kedua Tahun Ini
"Selama pandemi di tahun 2020, produktivitas tebu menurun, yang tentu mengganggu stok gula nasional," tandasnya.
Petani tebu binaan PG Gempolkrep menyambut baik program ini, karena Petrokimia Gresik bersama stakeholder memberikan pendampingan dari hulu hingga hilir, termasuk memfasilitasi pinjaman untuk modal budidaya dan asuransi untuk perlindungan resiko gagal panen.
"Meskipun biaya budidaya meningkat karena menggunakan pupuk non subsidi, namun saat panen hasilnya meningkat diatas kenaikan biaya, sehingga pendapatan petani tebu masih ada peningkatan. Ini menjadi poin utama," ujarnya.
Sebagai informasi, program Agro Solution sebelumnya telah dijalankan dengan dengan petani jagung di Lombok Timur, petani padi di Bojonegoro, dan beberapa petani di wilayah lain di propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.