Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan, perkembangan harga di bulan April 2021, bakal mengalami inflasi sebesar 0,08 persen (mtm).
Hal tersebut dikemukakan Bank Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan Harga yang telah dilakukan.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II April 2021, perkembangan harga pada bulan April 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,08 persen (mtm)," jelas Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,53 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,37 persen (yoy).
Erwin melanjutkan, penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas daging ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm).
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Inflasi Terjaga dan Pasokan Pangan Aman Jelang Ramadan
Baca juga: BPS: Inflasi Maret 2021 0,08 Persen Dipicu Cabai Rawit dan Bawang Merah
Tak hanya itu komoditas jeruk dan cabai merah juga menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm) dan minyak goreng sebesar 0,01 persen (mtm).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm).
Komoditas kangkung, bawang merah, bayam dan beras masing-masing menyumbang deflasi sebesar -0,01 persen (mtm).
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," jelas Erwin.
Tak hanya itu, Erwin juga mengatakan, langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.