Saat ini beberapa bahan pokok yang disinyalir telah mengalami kenaikan harga yakni
daging ayam yang berkisar antara 35 ribu per ekor dan telur yang mengalami kenaikan
sekitar 24 ribu per kilogram.
Semua komoditi ini diyakini akan kembali turun dalam beberapa hari kedepan.
"Memasuki bulan Ramadan akan kembali turun dan menjelang hari raya Idul Fitri pasti
akan mengalami kenaikan. Kami selalu melihat bahwa kenaikan sekitar koefisien varian
di bawah 15 persen itu bagi kami bagi kita semua merasa itu adalah wajar,"
kata dia.
Sementara itu, data Kementan terkait Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan
Pokok/Strategis Nasional pada bulan Januari hingga bulan Mei 2021 menunjukkan, sebagian besar pasokan bahan pokok akan mengalami surplus.
Berdasarkan ini Kementan pun menjamin kecukupan bahan pokok. Ketersediaan bahan
pokok, diantaranya beras mencapai 24,9 juta ton sementara kebutuhan sebesar 12,33
juta ton. Sehingga masih ada pasokan sebesar 13,57 juta ton hingga Mei 2021.
Kemudian prognosa ketersediaan Jagung sebesar 12,57 juta ton sedangkan kebutuhan
9,17 juta ton, sehingga neraca hingga Mei 3,4 juta ton. Ketersediaan kedelai 1,5 juta ton
dan kebutuhan sebesar 1,3 juta ton
Kemudian, ketersediaan bawang merah sebesar 444.713 ton dengan kebutuhan 416.660 ton. Bawang putih 406.691 dan kebutuhan 243.655 ton. Ketersediaan cabai besar sebesar
496.358 ton dan kebutuhan 432.129 ton.
Ketersediaan cabai rawit 448.902 ton dan kebutuhan 392.747 ton.
Sementara prognosa ketersediaan daging ayam ras sebesar 1,53 juta ton dengan kebutuhan 1,33 juta ton. Lalu, Prognosa ketersediaan telur ayam ras sebesar 2,21 juta
ton dan kebutuhan 2,14 juta ton.
Untuk gula pasir, perkiraan ketersediaannya sebesar 1,58 juta ton dan kebutuhan 1,21
juta ton. Minyak goreng, perkiraan ketersediaannya sebesar 2,67 juta ton dan kebutuhannya 2,19 juta ton.