ITDRI adalah jembatan penghubung. Dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang dimilikinya, ITDRI dapat menyediakan akses para startup di timur ke ekosistem yang relevan, dan sebaliknya juga, meringankan biaya ekosistem pendukung startup untuk hadir dan berkembang di area timur ITDRI yang dimotori oleh Telkom, perusahaan dan produknya sudah familiar di masyarakat Indonesia.
"Posisi ini akan lebih mudah untuk masyarakat menerima penjelasan dan value dari menjadi startup dan juga korporasi lain, terutama BUMN untuk ikut pula bergabung mendukung,” ujar Aris Dwi Tjahjanto, EVP Telkom Regional VII & Regional Leader Telkom Regional VII ITDRI (Sulawesi, Maluku, Papua).
Rijanto Utomo EVP Telkom Regional VI dan Regional Leader Telkom Regional VI ITDRI (Kalimantan) menjelaskan “Program 1000 Startup akan dimulai dari penjelasan dan kampanye oleh Gojek, informasi serta registrasi awal dilakukan melalui Gojek dan bisa jadi akan ada beberapa aktivitas pendukung melalui ITDRI dan jaringan kerjanya. Peserta bisa individu maupun sudah berupa tim, walaupun tahap awal adalah per individu. Selama 3 bulan ini, peserta diberi kesempatan belajar dan tips-tips membangun startup, untuk kemudian membentuk tim jika belum memilikinya dan mengusulkan ide inovasi final. Peserta terpilih (harapannya 1.000 startup), akan mengikuti pengembangan lebih lanjut atas ide inovasinya selama 3 bulan, dan dieliminasi hingga 100 startup yang akan dimediasikan kepada para investor (demo day). 6 bulan pendampingan ini serta demo day-nya akan diselenggarakan oleh ITDRI.”
“Nantinya, startup yang paling progresif akan dimediasi untuk pitching ke investor potensial, baik dari kalangan venture capital, corporate venture capital dan korporasi-korporasi setidaknya dari kalangan BUMN. Setidak-tidaknya, startup terpilih akan mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp200.000.000 untuk pengembangan dan validasi MVP (Minimum Viable Product) dari inovasinya,” ujar Jemy.
“Kami percaya dalam mengembangkan startup tidak cukup hanya sebatas memberikan funding, namun juga penting mempersiapkan mereka untuk dapat menyikapi berbagai tantangan yang akan muncul di setiap fase perjalanannya. Kurikulum yang komprehensif ini akan membantu startup untuk bisa memperluas pasar sehingga bisnisnya bisa tumbuh dengan cepat dan berkesinambungan. Di Muda Maju Bersama, mereka bisa bertemu dengan talenta unggulan dari ITDRI dan Gojek yang telah sukses mengembangkan produk berdaya guna tinggi bagi masyarakat” ujar Anandita.
Hasil riset Google dan Temasek bertajuk e-Conomy SEA 2018 menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan paling cepat dan ukuran pasar paling besar di Asia Tenggara dengan kontribusi mencapai US$100 miliar pada 2025. Dari 847 startup terdaftar, 46 startup sukses menggalang US$4.07 miliar di 18 vertikal industri. Ini menunjukkan bahwa masing-masing startup berhasil menerima pendanaan rata-rata US$88 juta dalam kurun waktu satu tahun.
“Dengan potensi sebesar ini, kita harus mampu memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih banyak dampak sosial melalui berbagai inovasi teknologi, sehingga Indonesia terutama di kawasan timur bisa semakin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan menjadi pemimpin di negeri sendiri. Kami optimis pertumbuhan startup karya anak bangsa di kawasan Indonesia Timur mampu bersaing di kancah internasional,” tutup Anandita.