Laporan Reporter Kontan, Yudho Winarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tantangan ekonomi di tengah pandemi semakin berat. Karena itu organisasi Kadin Indonesia dinilai perlu semakin berbenah dan mampu mengoptimalkan potensi di daerah.
Tak kalah penting, calon ketua umum Kadin perlu juga memiliki rekam jejak bersih dan tak tersangkut kasus di masa lalu yang merugikan publik. Sekaligus sejalan dengan pemerintah.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, Kadin Indonesia perlu dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak baik dan bersih dari kasus.
"Kadin perlu dipimpin oleh yang berpengalaman dan juga track record-nya baik dan bersih," kata Jerry dalam keterangannya, Selasa (13/4/2021).
Dia mengatakan, di tengah tantangan yang makin berat, Kadin perlu dipimpin sosok pemikir, berintegritas dan punya kredibilitas.
Baca juga: Kadin Dukung Lombok Jadi Pusat Budidaya Lobster Nasional
Sementara salah satu calon memiliki rekam jejak yang kurang baik di mata publik karena terkait kasus lumpur Lapindo. Juga, dari sisi kinerja bisnisnya cenderung tidak stabil.
"Sehingga harus ada tim penjaringan dari mantan petinggi Kadin. Ini organisasi bergengsi jadi banyak yang mengincar. Bagi saya lihat juga sepak terjang para calon apakah bermasalah sisi finansial sampai utang," ungkap dia.
Baca juga: Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid: Arab Saudi Akan Datangkan Investor karena Ibu Kota Baru
Jerry berpendapat, kedatangan Anindya Bakrie ke Solo untuk menemui Gibran yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, boleh jadi punya motif, yang diharapkan akan mendapat dukungan Jokowi.
Namun ia menilai, langkah itu kurang elegan. "Paling tidak bisa berpengaruh pada Jokowi sekaligus ayahanda Gibran yang mungkin akan digunakan," kata dia.
Dosen Universitas Bunda Mulia yang juga pengamat komunikasi politik Patricia Robin mengatakan, sosok Anindya Bakrie ada kendala persepsi publik terkait kasus lumpur Lapindo.
"Hal ini pedang bermata dua. Satu sisi ia pasti lebih dikenal secara umum sebagai anak Aburiza Bakrie. Tapi di sisi lain, kasus Lapindo memang begitu melekat," kata Patricia ketika dihubungi wartawan.
Nama Anindya Bakrie juga bergantung pada sang ayah yaitu Aburizal Bakrie yang pernah jadi Ketum Kadin selama 2 periode, pada 1994-2004.
Adapun sosok Arsjad Rasjid memiliki peluang menang karena sedari awal mendapat dukungan internal, dukungan dari relasi di pemerintah dan pengurus Kadin.