Sejalan dengan itu, kata Ryan, Manulife Indonesia juga terus berinovasi untuk menjaga kesehatan, keamanan, dan kenyamanan nasabah, karyawan dan tenaga pemasarnya. Ini merupakan cara terbaik untuk bertumbuh. Tentu saja, tumbuhnya premi asuransi kesehatan ini perlu diikuti dengan pelayanan yang prima terhadap nasabah dari para karyawan dan tenaga pemasar di berbagai cabang Manulife di Indonesia.
Ryan optimistis dengan strategi ini peringkat Manulife akan meningkat. Apalagi, saat ini Manulife Indonesia mengelola aset sebesar Rp 72 triliun di tahun 2019, melindungi lebih dari 2,1 juta nasabah, serta didukung oleh 11,000 karyawan dan tenaga pemasar.
Sebagai wujud kepedulian terhadap para karyawan dan tenaga pemasar, Manulife juga merenovasi kantor pusat dengan mengubah tata letak dan suasana melalui konsep open space. Hal ini dimaksudkan agar mereka semakin berkolaborasi satu sama lain dan terus memenuhi kebutuhan nasabah.
Berdasarkan survei terhadap Angka Kepuasan Nasabah atau Net Promoter Score (NPS) Manulife Indonesia 2018 meningkat 8 poin dibandingkan 2017. Dengan adanya fasilitas layanan nasabah yang baru ini diharapkan angka kepuasan nasabah akan jauh lebih bagus lagi. Sehingga, dapat mendongkrak kenaikan peringkat Manulife Indonesia lebih baik lagi.
Peningkatan fasilitas pelayanan itu sangat dirasakan oleh nasabah Manulife. Hal tersebut diakui oleh Roberto Sumabrata. Pria yang telah menjadi nasabah Manulife Sejak 2013 ini mengakui ada perubahan yang sangat signifikan.
“Kita tidak merasa sedang mengantri. Pelayanan customer service-nya juga cepat dan responsif. Semuanya secara sistem sudah tertata baik. Nasabah betul-betul mendapatkan pelayanan VIP. Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Manulife,” katanya.