Laporan Wartawan Tribunnews Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengunjungi Pasar Induk Caringin, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/4/2021).
Kehadiran Anindya Bakrie untuk mengetahui perkembangan ekonomi kerakyatan di Jawa Barat.
Pengusaha berusia 46 tahun ini pun turut berbincang dengan sejumlah pedagang.
Anin, sapaan akrabnya, mengaku kagum dengan konsep pasar yang mulai didirikan pada 1987 ini.
Dimana, Pasar Induk Caringin mendapat pasokan bahan pangan dari 12 provinsi di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, omzet Pasar Induk Caringin disebut dalam sehari mencapai Rp 50 miliar.
Baca juga: Ini Deretan Tokoh Pendukung Vaksin Nusantara, Ada Aburizal Bakrie hingga Anang-Ashanty
Bagi Anin, pencapaian ini luar biasa bagi perkembangan ekonomi kerakyatan.
"Jumlah 4.600 pedagang di sini. Tadi, kita becanda bahwa ada pedagang jengkol sehari omzet bisa Rp500 juta," kata Anin.
Anin berharap konsep tersebut bisa ditiru dan dikembangkan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Kadin mempunyai pemikiran ke depan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.
"Konsepnya ini ekonomi kerakyatan jadi bukan hanya slogan tapi bukti nyata.
Pak Agung Suryamal (pemilik pasar caringin) ini awalnya project manager, sekarang sudah selesai dua kali jadi ketua Kadin Jabar, sudah waktunya bantu-bantu mereplika ini di seluruh Indonesia," katanya.
Kadin Indonesia, lanjut Anindya Bakrie sangat peduli dengan pengembangan UMKM dan pasar rakyat.
Dia mengatakan Pasar Induk Caringin sebagai ekonomi kerakyatan yang nyata bukan hanya slogan karena di pasar induk ini melibatkan petani, nelayan dan pemasok dari 12 provinsi di Indonesia seperti jeruk medan dari brastagi, melon, semangka dari jatim, dan ikan laut dari Cilacap, Jateng dan Jatim.
"Dan pasar ini menyuplai ke 600 pasar di Jawa Barat," ujarnya.