Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) divisi Bogasari ditetapkan menjadi industri percontohan pertama kawasan tangguh jaya, atas penerapan kebijakan protokol kesehatan (prokes) di wilayahnya.
Penetapan tersebut juga keputusan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran, setelah dilakukan penilaian dan survei lapangan.
Baca juga: 6x Lebih Banyak Kaldu, Kaldu Blok Indofood Buat Masakan Ibu jadi Lebih Gurih dan Mantap!
Direktur Indofood yang juga sebagai Kepala Divisi Bogasari Franciscus Welirang mengatakan, Bogasari sudah menjalankan prokes pencegahan Covid-19 sejak akhir Januari 2020, sebelum pemerintah mengumumkan secara resmi adanya temuan kasus terpapar Covid-19 pada Maret 2020.
"Bogasari menjalankan prokes diawali dari seluruh aktivitas di dermaga Bogaasari sesuai arahan dan keputusan dari Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok tanggal 28 Januari 2020. Semua kru kapal dan anak buah kapal harus mengikuti prokes,” kata Franky Welirang sapaan Fransiscus Welirang dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).
Penetapan prokes di Bogasari tentu mensyaratkan berbagai ketersediaan sarana dan prasarana, mulai dari chamber atau ruangan penyemprotan antiseptic, tempat mencuci tangan, penyemprotan seluruh area pabrik dan ruangan secara berkala, alat pemeriksa suhu dan masih banyak lagi.
Termasuk penyediaan sistem absensi karyawan dengan menggunakan metode face recognize, sehingga tidak ada sentuhan saat absensi.
Mesin ini tidak hanya mencatat jam kehadiran karyawan, tapi juga memastikan suhu aman karyawan dan disiplin penerapan masker.
Karyawan juga mengisi google form self assessment risk, baik setelah libur mingguan, work from home (WFH) dan cuti, sehingga bisa dilakukan pencegahan sejak dini.
Bogasari juga secara periodik membagikan masker dan vitamin kepada sekitar 3 ribu karyawan, termasuk yang di cabang daerah.
Sampai Maret 2021, kata Franky, sebanyak 750 ribu tablet vitamin dan 60 ribu kotak masker atau sekitar 3 juta lembar masker yang sudah dibagikan Bogasari kepada seluruh karyawan.
"Untuk menghindari antrian dan kerumunan, Bogasari sudah menetapkan prosedur e-booking untuk pengambilan tepung terigu di gudang Bogasari, sehingga jumlah armada truk dan sopir yang masuk area pabrik Bogasari jumlahnya dibatasi dan lebih terkontrol," paparnya.
Bogasari yang merupakan pabrik terigu dan penggilingan gandum terintegrasi berdiri sejak 1971, di mana saat ini memasok hampir 50 persen kebutuhan tepung terigu nasional.
"Sektor pangan harus tetap dijaga agar kondusif dan terpenuhi. Jadi selama pandemi, bukan hanya aspek ketahanan di sektor kesehatan, tapi juga ketahanan di sektor pangan. Inilah yang menjadi peran dan tanggung jawab Bogasari,” papar Franky.
Acara penetapan Bogasari sebagai industri percontohan pertama Kawasan Tangguh Jaya yang berlangsung hari ini, di mana Kapolda Metro Jaya turut meninjau pelaksanaan prokes di sejumlah lokasi yang menjadi akses keluar masuk karyawan, kantin karyawan, klini perusahaan, bahkan jalur antrean truk pengangkut tepung terigu.
Turut hadir dalam acara ini, jajaran pimpinan Direktora Pam Obvit Polda Metro Jaya dan Kapolres Jakarta Utara, Dandmin Jakarta Utara dan perwakilan pemerintah kota Jakarta Utara.
"Bogasari sudah lama menjalankan kebijakan terkait 5 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas) dan 3 T (Testing, Tracing,dan Threatment), makanya tidak salah ditetapkan sebagai percontohan Kawasan Tangguh Jaya,” kata Fadil.