Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Central Asia (BCA) membukukan kinerja penyaluran kredit di triwulan I 2021 senilai Rp586,8 triliun.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut terkoreksi turun. Di mana pada triwulan I 2020, perusahaan membukukan penyaluran kredit Rp612 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, dari keseluruhan total penyaluran kredit, sebagian besar ditopang oleh kredit segmen korporasi.
Dirinya menjelaskan, untuk kredit korporasi mencapai Rp262,6 triliun di Maret 2021, naik 0,9 persen (year on year/YoY). Sementara itu, kredit komersial dan UKM turun 6,4 persen YoY menjadi Rp178,9 triliun.
Baca juga: Cara Bayar UTBK-SBMPTN 2021 Lewat Mobile Banking, ATM hingga Teller di Bank Mandiri, BNI, BTN & BRI
Untuk total kredit konsumer, pada triwulan I 2021 terkontraksi 10 persen menjadi Rp139,5 triliun.
“Kinerja solid BCA dan entitas anak tidak lepas dari dukungan para nasabah, regulator, dan seluruh pihak terkait, yang senantiasa bergandengan tangan dengan kami dalam melewati masa-masa sulit ini," jelas Jahja dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/4/2021).
Pada portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) turun 3,4 persen menjadi Rp89,4 triliun, serta Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) berkurang 23,7 persen menjadi Rp36,0 triliun.
Untuk saldo outstanding kartu kredit, mengalami penurunan 10,2 persen YoY ke Rp11,1 triliun.
Baca juga: Cara Bayar UTBK-SBMPTN 2021 Lewat ATM, Teller hingga Mobile Banking di Bank Mandiri, BNI, BTN & BRI
Baca juga: Waspada Akun Palsu Beredar, Nasabah Wajib Ketahui Akun Resmi Contact Center BCA
Dari total portofolio kredit, sekitar 21,4 persen atau Rp126,0 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan.
Dari sisi dana pihak ketiga, BCA berhasil membukukan kinerja yang kuat pada triwulan I 2021. Current account and savings account (CASA) naik 15,4% YoY mencapai Rp655,8 triliun, berkontribusi bagi kenaikan total dana pihak ketiga yang sebesar 14,6 persen YoY menjadi Rp849,4 triliun.
Sementara itu, deposito berjangka meningkat 12,2 persen menjadi Rp193,6 triliun.
Kuatnya pertumbuhan dana pihak ketiga mendorong total aset tumbuh 12,1 persen YoY menjadi Rp1.090,4 triliun di akhir Maret 2021.
Seiring pergeseran tren masyarakat ke arah digitalisasi, BCA terus mencatatkan pertumbuhan pesat pada jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking.
Solidnya pertumbuhan dana pihak ketiga memungkinkan BCA untuk mencetak pendapatan bunga yang lebih tinggi dari aset treasury, sehingga menyeimbangkan penurunan imbal hasil (yield) dan outstanding kredit yang lebih rendah.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8 persen, dibandingkan triwulan I tahun lalu yang sebesar 1,6 persen, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi.
“Sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, BCA tetap optimis dalam memanfaatkan peluang bisnis di seluruh segmen pada tahun ini," pungkas Jahja Setiaatmadja.