News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

First Blow PLTP Dieng, Geo Dipa Tambah Pasokan Produksi Listrik 130 MW

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

First blow small scale atau tahapan uji coba sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small Scale 10 MW secara resmi beroperasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Geo Dipa Energi (Persero) menggelar first blow small scale atau tahapan uji coba sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small Scale 10 MW secara resmi beroperasi. 

Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga GeoDipa, Dodi Herman, menjelaskan bahwa proyek small scale dengan kapasitas sebesar 10 MW ini mampu memberikan manfaat dari pembangkit unit 1 yang selama ini bermasalah.

Geo Dipa akan menambah pasokan produksi listriknya sebesar 130 MW. 

Tambahan pasokan ini merupakan pemenuhan kewajiban Geo Dipa untuk mengembangkan kontrak area Dieng hingga 400 MW.

Baca juga: Pertamina Kejar Target 1,1 Gigawatt Lewat Pengoperasian 15 PLTP

"GeoDipa berkomitmen memenuhi target pemanfaatan energi baru terbarukan menjadi energi listrik melalui pemanfaatan potensi panas bumi,” ujarnya di PLTP Small Scale, Dusun Siterus, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: PKS Desak Pemerintah Investigasi Menyeluruh Kecelakaan PLTP Sorik Marapi

PLTP Small Scale Dieng adalah pembangkit skala kecil flash condensing pertama Indonesia yang ditargetkan beroperasi secara komersial di akhir tahun 2020. 

Pengembangan proyek Small Scale yang dilakukan GeoDipa akan memberikan konsumsi uap/steam yang lebih efisien.

 Road Map Panas Bumi EBTKE 2017-2025 termasuk dalam kegiatan prioritas pemantauan Kantor Staf Presiden Jokowi yang selalu dimonitor guna peningkatan Kapasitas Terpasang PLTP di Indonesia.

“Pembangunan PLTP Small Scale Dieng 10 MW ini juga merupakan salah satu upaya dan komitmen yang dilakukan GeoDipa untuk mendukung program pemerintah,” kata Dodi.

Proyek senilai 21 juta dolar AS ini juga bersinergi dengan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan.

Pembiayaan proyek tersebut mendapatkan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT SMI.

First Blow Small Scale Turbine merupakan tahapan percobaan pengoperasian turbin akan tetapi belum ada pembebanan listrik, artinya kegiatan pemutaran turbin ini belum ada energi listrik yang dihasilkan.

Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim menjelaskan proyek tersebut berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan berkat dukungan serius dari pemerintah.

“Proyek ini akan menjadi contoh kepada pengembang sektor panas bumi bahwa PLTP Small Scale Flash Condensing sangat cocok menjadi PLTP masa depan di Indonesia dan dunia karena pembangunannya yang sangat cepat, sekitar 15-18 bulan. First steam blow ini berhasil tanpa ada keganjilan, target 4900 rpm tercapai,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini