News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Ritel Minta Insentif Bebas PPN 3 Bulan ke Jokowi

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2021 di pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Senin (22/3/2021). Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyampaikan tiga hal saat bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Sabtu (24/4/2021).

“Ada tiga hal utama mengenai kondisi keuangan arus kas ritel selama pandemi, mengenai usulan untuk menggerakkan ekonomi guna pemulihan ekonomi nasional, dan mengenai permintaan vaksin untuk ekonomi dan kesehatan," tutur Budiharjo.

Menurutnya, Hippindo meminta bantuan dari pemerintah berupa modal kerja dari perbankan, guna memastikan lancarnya kegiatan berusaha.

"Pelaku ritel dan penyewa juga perlu diberikan insentif dari sisi perpajakan, income tax dalam rangka booster perdagangan tiga bulan ini misalnya free PPN untuk meningkatkan animo konsumen dalam membeli barang terutama dalam rangka ramadhan dan lebaran," harapnya.

Baca juga: Aprindo: Pemerintah Jangan Bikin Kebijakan yang Menggerus Omzet Peritel

Hippindo mendapat kuota vaksin sebanyak 500 ribu bagi karyawan anggota di bandara, mall, resto, rest area, stasiun, pelabuhan dan commercial area maupun karyawan support dan bagi supplier ritel hingga penyewa.

Baca juga: Ekonomi Lagi Lesu, Peritel Asing Lulu Hypermarket Tambah Gerai di Sentul

"Vaksinasi akan membuat ekonomi meningkat dan kesehatan juga terjamin karena para karyawan ritel sudah divaksin," urai Budiharjo.

Hippindo akan membuat pin bertuliskan 'Kami sudah divaksin dan tetap jaga Prokes' yang akan dipakai oleh semua karyawan front liner sektor ritel dan penyewa.

Menurutnya, hal ini membantu program sosialisasi vaksinasi Covid-19 dan meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk berbelanja sehingga roda perekonomian kembali bergerak.

Budiharjo menambahkan perlu diberikan juga insentif offline yang bisa bebas ongkir seperti online dalam rangka ramadhan/lebaran serta memastikan jalur distribusi di mana timbul premanisme yang membebani biaya retailers.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini