News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Didorong Sentimen Domestik, Ada Harapan IHSG Bisa Menguat di Pekan Ini

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bisa menguat sepanjang pekan ini didorong oleh kuatnya sentimen domestik.

Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, IHSG berpotensi naik pekan ini, tapi hanya mungkin sejauh ke level 6.100-an.

"IHSG berpeluang konsolidasi menguat pekan ini dengan support di level 5.962 sampai 5.883 dan resistance di level 6.045 sampai 6.115," ujarnya, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Analis: Kasus Covid-19 di India Melonjak Jadi Penghambat Gerak Indeks Saham

Sementara itu, Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ dengan outlook stabil atau masuk kategori investment grade.

Hal ini menunjukkan keyakinan internasional atas terjaganya stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Sentimen positif di domestik ini didukung oleh kebijakan dan sinergi yang kuat antara pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Baca juga: Harga Emas Antam Senin, 26 April 2021: Stagnan Rp 933.000 per Gram, Berikut Rinciannya

Ekonomi Indonesia diperkirakan Hans dapat kembali tumbuh ke level sebelum pandemi Covid-19 dalam satu hingga dua tahun ke depan.

"Rasio utang pemerintah Indonesia juga termasuk terendah dibandingkan negara berkembang lainnya," katanya.

Selain itu pada November 2020, ada pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Lalu untuk menarik investasi asing dalam pembiayaan proyek khususnya infrastruktur, pemerintah telah membentuk sovereign wealth fund (SWF) dan secara intensif mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur.

"Indonesia masih akan menjadi tujuan investasi dana asing ke depannya," pungkas Hans.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini