Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed berikutnya pekan depan, 28 April 2021.
Chairman The Fed Jerome Powell diperkirakan akan mengulangi pesan bahwa pembicaraan tentang tapering masih jauh karena dinilai terlalu dini.
"Tetapi, investor mencermati setiap komentar tentang kemungkinan mengurangi pelonggaran moneter di masa depan," ujar dia melalui risetnya, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Jadwal Acara TV Besok Senin 26 April 2021: Ramadan In The Kost di Net TV dan Ikatan Cinta di RCTI
Menurut Hans, kebijakan moneter yang longgar akan memberi tekanan pada imbal hasil AS Treasury dan membatasi kenaikan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang.
Selain itu, imbal hasil AS Treasury 10 tahun juga melemah di tengah berita bahwa Biden akan mengusulkan kenaikan pajak bagi warga AS yang berpenghasilan tinggi.
Hans menambahkan, keseluruhan sentimen tersebut berpotensi untuk mendorong pergerakan dari pasar saham AS pekan depan.
"Kebijakan moneter yang longgar di tambah yield AS Treasury 10 tahun menjadi sentimen positif bagi pasar saham," pungkasnya.