Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengatakan, potensi nilai zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp300 triliun.
Menurut Direktur Utama BAZNAS, M. Arifin Purwakananta, penghimpunan dana zakat secara nasional terus mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya.
Dalam catatan BAZNAS, rata-rata pertumbuhan zkat di Indonesia di setiap tahunnya mencapai 24 persen.
"Dilihat potensinya, kalau semua masyarakat berzakat, maka hitungan teman-teman di perguruan tinggi dan juga BAZNAS kira-kira Rp300 triliun pertahun," jelas Arifin dalam acara bersama BCA Syariah secara virtual, (29/4/2021).
"Perzakatan kita di Indonesia sangat luar biasa. Peningkatan nasional sebesar 24 persen tiap tahun dan kalo di BAZNAS sendiri kenaikannya 32 persen tiap tahun," sambungnya.
Baca juga: Baznas Rilis Daftar E-Wallet yang Bisa Bayar Zakat, Apa Saja Aplikasinya?
Seperti diketahui, BAZNAS merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang diminta oleh undang-undang untuk mengelola serta mengkoordinasi perzakatan nasional. BAZNAS sendiri menghimpun dari tingkat Pusat, Provinsi, hingga Kabupaten/Kota.
Baca juga: Bacaan Niat Zakat dan Cara Membayar Zakat Fitrah Beserta Besarannya
Arifin melanjutkan, untuk mengoptimalkan potensi tersebut, BAZNAS gencar melakukan kampanye Gerakan Cinta Zakat yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini.
Kampanye ini dibuat untuk mendorong pengumpulan zakat, infaq, shadaqah, waqaf (ZISWAF), dan memastikan penyalurannya tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan adanya tajuk tersebut, diharapkan masyarakat semakin mendapatkan literasi akan pentingnya berbagai terhadap sesama, dan tentunya potensi zakat di Indonesia dapat dioptimalkan untuk kepentingan umat yang membutuhkan.
"Harapan kami makin banyak lembaga zakat sehingga perzakatan nasional semakin baik," ucap Arifin.
"Didorong oleh pemerintah dengan tajuk gerakan cinta zakat. Diharapkan dengan tajuk ini masyarakat semakin kuat literasi terhadap zakat," pungkasnya.