Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menyatakan, sejak pekan lalu hingga kini untuk keberangkatan kereta jarak jauh pihaknya tidak memberikan penambahan jumlah operasional armada kereta api.
Kepala humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, operasional kereta api jarak jauh (KAJJ) dari wilayah Daop 1 Jakarta untuk akhir pekan ini berkisar antara 17 sampai dengan 20 perjalanan per Stasiun Keberangkatan seperti Stasiun Gambir atau Pasar Senen.
"Jumlah (perjalanan) tersebut rata sama dengan pekan sebelumnya, pada masa pandemi tidak mengalami penambahan," kata Eva melalui keterangannya, dikutip Minggu (2/5/2021).
Untuk penerapan protokol kesehatan, kata Eva pihaknya memberlakukan pembatasan volume penumpang dengan kuota maksimal 70 persen.
Baca juga: Lonjakan Penumpang Kereta Api Terjadi di Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat
Pembatasan jumlah penumpang tersebut juga diberlakukan untuk seluruh rangkaian kereta api yang berangkat tak terkecuali.
Baca juga: 17 Calon Penumpang Kereta Api di Stasiun Cepu Positif Covid-19 dari Hasil Deteksi GeNose
Terlebih, pada masa pengetatan karena pandemi Covid-19, untuk perjalanan hingga 5 Mei 2021 besok dan perjalanan dari 18 hingga 24 Mei 2021 seluruh calon penumpang kata dia, wajib memiliki surat keterangan pemeriksaan Covid 19 Hasil Negatif dengan masa berlaku 1x24 jam.
Pemeriksaan test swab Covid-19 itu bisa dipilih oleh calon penumpang, baik melakukan swab PCR atau GeNose yang saat ini sudah tersedia di beberapa stasiun keberangkatan.
"Pengguna dapat memilih salah satu jenis pemeriksaan yakni PCR, GeNose Tes atau Rapid Antigen," ucap Eva.
Sementara terkait detail operasional perjalanan KA di masa larangan mudik yang ditetapkan mulai berlaku pada 6 hingga 17 Mei 2021 kata Eva, hal tersebut akan diinformasikan selanjutnya.
Pasalnya kata Eva, saat ini detail operasional KAJJ pada masa larangan mudik tersebut masih dalam pembahasan bersama.
"PT KAI akan selalu mendukung seluruh langkah pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19" tukasnya.