Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama K/L lain berupaya mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon untuk mengoptimalkan energi baru terbarukan (EBT).
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menyampaikan sektor swasta memegang peranan penting dalam mewujudkan percepatan target tersebut.
“Kami percaya dengan dukungan sektor swasta yang kuat, seperti dari Adaro sebagai eksportir batu bara terbesar di Indonesia dan Fortescue sebagai investor energi terbarukan terbesar, ekonomi berbasis energi terbarukan tanpa emisi dapat mendukung Indonesia mencapai target net zero emission lebih cepat,” terang Jodi kepada wartawan, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Inovasi Karbon Netral Dukung Percepatan Transisi Energi Ramah Lingkungan
Pada 22 April 2021, Kemenko Marves, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, bersama Pemprov Kalimantan Utara dan Pemprov Papua melakukan Joint Statement of Intent dengan dua perusahaan swasta yakni PT Adaro Energy Tbk. dan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) sebagai investor dari Australia.
Baca juga: Komitmen Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Anies Baswedan Targetkan Tanam 200 Ribu Pohon Baru di DKI
"Pemerintah Republik Indonesia percaya bahwa sumber daya energi terbarukan Indonesia dapat secara ekonomis memasok kebutuhan energi dan industri di Indonesia," lanjutnya.
Saat ini beberapa negara di dunia terus melakukan gerakan secara proaktif untuk menuju emisi nol bersih.
Baca juga: Dino Patti Djalal Ungkap Kekecewaan ke KLHK soal Target Bebas Emisi
Hal ini dibuktikan dengan komitmen beberapa negara besar seperti Jepang untuk menurunkan emisi sebesar 46 persen, Amerika Serikat sebesar 50 persen dan Uni Eropa sebesar 55 persen, semuanya pada tahun 2030.
Indonesia telah menetapkan target karbon netral atau nol emisi bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat, tergantung pada ketersediaan dukungan internasional untuk keuangan dan transfer teknologi.
Seperti diketahui bersama, pada 4 September 2020, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan akta perjanjian kerja sama dengan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group Ltd (Fortescue) di bidang pengembangan industri energi hijau.
Menko Luhut mengatakan perjanjian ini merupakan kesepakatan awal untuk mengembangkan kekuatan energi terbarukan Indonesia dan untuk mendorong industri hijau.