Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pengendalian banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta dari hulu sampai hilir.
Upaya di hilir dengan membangun stasiun Pompa Ancol Sentiong yang ditargetkan dapat mengurangi risiko banjir di tiga kecamatan Jakarta.
Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Ciliwung-Cisadane Andi Rahmanto Wibowo mengatakan, pompa Ancol Sentiong bisa mengurangi risiko banjir untuk tiga kecamatan yaitu Tanjung Priok, Pademangan, dan Kemayoran, atau kurang lebih 1.000 hektare.
"Pompa ini dibiayai APBN senilai Rp 437 miliar, multiyear sejak 2020-2021, dengan kapasitas 50 meter kubik per detik," kata Andi di lokasi Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Bangun Pompa Air Bantu Warga Desa Pana di NTT Peroleh Air Bersih
Menurutnya, progres pompa tersebut pada saat ini sebesar 3,94 persen, di mana target selesai pada 2022.
"Jakarta Utara sering terjadi banjir rob, sehingga pompa ini nantinya dapat mengatasi hal itu. Dan bisa atasi ganguan ekonomi, karena di sini Jakarta Utara ada pabrik Astra dan lainnya," paparnya.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja menuturkan, pengendalian banjir bukan dilakukan pada saat banjir saja, karena di hulu, tengah, dan hilir sudah dikerjakan.
"Di hulu ada Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, kita kerjakan pada musim kering agar ke depan (ketika musim hujan) bisa dikendalikan. Insya Allah Juli-Agustus bisa selesai," tutur Endra di tempat yang sama.
Sementara untuk di tengah, kata Endra, melakukan normalisasi sungai 33 kilo meter dan saat ini sudah 17 kilo meter telah selesai.
Baca juga: Sejumlah Pemudik Mulai Terlihat di Stasiun Pasar Senen Jakarta
"Ini bekerjasama dengan Pemprov DKI, pada tahun ini 1,2 kilo meter akan dikerjakan," ucap Endra.
"Di hilir melakukan pembangunan Pompa Ancol Sentiong, dan kami juga melakukan penambahan pompa di Manggarai dari empat menjadi lima," sambungnya.