TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk meniadakan penerbangan charter atau sewaan selama larangan mudik lebaran berlaku pada 6-17 Mei di 2021.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5/2021).
"Berkaitan penggunaan pesawat udara, tadi sudah disetujui bahwa tidak ada penerbangan charter selama masa larangan mudik ini," ujar Menhub.
Dengan demikian, kata Menhub, sebaiknya warga negara Indonesia di luar negeri termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk menunda kepulangannya ke tanah air.
"Sehingga kalau ada tenaga-tenaga kerja disarankan menunda perjalanan. Tapi tetep ke Indonesia, tapi tetap menunda (perjalanan)," tuturnya.
Baca juga: Dirjen Imigrasi: 157 WN China ke Indonesia Bukan Kunjungan Wisata Tapi Keperluan Pekerjaan
Sementara itu pihaknya juga akan menyediakan transportasi untuk kepulangan sejumlah PMI yang tiba di tanah air hingga ke tempat asal.
Untuk pengelolaan kepulangan PMI di Kepri dan Kalbar akan dilakukan oleh TNI dari Kodam setempat.
"Kemenhub menyiapkan kapal-kapal untuk tujuan akhir dan juga bus. Tadi sudah disepakati bahwa TNI dengan komandan Pangdam akan ambil alih satu pengelolaan di dua titik, yakni Kepri dan Kalbar," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak 4 Mei hingga 8 Mei 2021, atau sepekan ini sudah ada 288 WNA asal China masuk ke Indonesia dengan tiga gelombang.
Gelombang pertama pada 4 Mei 2021, di mana saat itu ada 85 WNA asal China datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten. Mereka datang sekitar pukul 14.55 WIB dengan pesawat charter, China Southern Airlines dari Shenzhen.
Selisih satu hari, pada 6 Mei 2021, sebanyak 46 WNA asal China masuk kembali ke Indonesia dengan pesawat Xiamen Air MF855 dari Fuzhou.
Terakhir, pada 8 Mei 2021, pesawat Southern Airlines CZ-387 dari Guangzhou mendarat di Bandara Soeta pada pukul 05.00 WIB.
Pesawat tersebut membawa 160 penumpang dengan rincian, 157 warga negara China dan 3 warga negara Indonesia.