Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Reliance Finance (REFI) membukukan laba bersih setelah pajak Rp 22,2 miliar untuk tahun buku 2020.
Capaian laba bersih ini Rp 20,7 miliar lebih tinggi dari perolehan laba bersih di tahun buku 2019 yang sebesar Rp 1,5 miliar.
Direktur Utama REFI Iman Pribadi menyampaikan kontribusi terbesar perolehan laba tahun buku 2020 adalah dari perbaikan kualitas aset pembiayaan, manajemen risiko dan tetap bertumbuh untuk sektor pembiayaan yang tepat sehingga berdampak kepada perbaikan profitabilitas perusahaan.
Baca juga: BP Tapera Salurkan Pembiayaan Perumahan untuk ASN di Lampung
Iman Pribadi mengatakan, mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19, REFI menempuh strategi bisnis yang tepat, yaitu fokus pada perbaikan manajemen risiko serta tetap bertumbuh pada segmen pembiayaan tertentu.
Hal ini mendorong perbaikan kinerja keuangan REFI secara keseluruhan.
Non Performing Loan (NPL) atau pembiayaan bermasalah REFI membaik di 2020, dengan berada di bawah 2 persen.
Dengan demikian, Iman optimis kegiatan vaksinasi oleh Pemerintah mulai awal tahun 2021 ini, akan mendorong pulihnya iklim dunia usaha dan perekonomian nasional yang diharapkan akan berimbas positif pada kinerja perseroan ke depannya.
Selama ini REFI menawarkan produk pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan menengah bawah, pembiayaan produktif melalui koperasi berbasis komunitas, serta pembiayaan multiguna melalui perusahaan berbasis digital.
REFI bersama dengan ReLi ID (perusahaan Fintech dibawah Reliance Group) sudah meluncurkan produk layanan digital yaitu ReLiDana, ReLiHome dan ReLiFin.
Hal ini membuat produk REFI menjadi lebih mudah diakses masyarakat yang membutuhkan fasilitas pembiayaan dengan proses pengajuan dan pencairan instan.