TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IV Sudin mempertanyakan efektivitas impor daging kerbau dalam menjaga kestabilan harga daging sapi jelang hari raya Idulfitri.
Sudin menyebut, berdasarkan rapat koordinasi terbatas pada 2 Januari 2021, Perum Bulog mendapat tugas impor daging kerbau sebanyak 80 ribu ton dengan harapan dapat menstabilkan harga daging sapi.
"Namun faktanya, harga daging sapi terus mengalami kenaikan hingga Rp 150 ribu per kilo gram. Komisi IV nilai sejak dibukanya kran impor daging kerbau pada 2016, tidak mampu menurunkan harga daging," kata Sudin saat RDP dengan Perum Bulog di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: Ketahui Risiko Kesehatan Terlalu Banyak Makan Daging
Baca juga: Industri dan Pasar Pastikan Kebutuhan Daging Jelang Lebaran 2021 Cukup
Sudin pun mengaku kerap mendapat aduan dari pelaku pedagang daging, di mana kerjasama Perum Bulog dan perusahaan penjual daging hanya dilakukan oleh satu perusahaan swasta.
"Daging kerbau masuk ke Bulog, konon katanya bener tidaknya saya tidak tahu. Itu cuman monopoli satu PT (perusahaan), jadi harganya (daging) tetap tinggi juga," papar Sudin.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyampaikan, sampai saat ini Bulog baru merealisasikan impor daging kerbau dari India sebanyak 13 ribu ton.
"Ini karena masih ada lockdown di sana, ditambah kemarin perkembangan virus Covid-19 di India, sehingga kami menghentikan rencana impor sementara sampai melihat situasi," kata Buwas.
Baca juga: Bulog Jamin Ketersediaan Daging Beku di Wilayah Jakarta
Buwas membantah kerjasama terkait penjualan daging kerbau dari Bulog, hanya dikuasai oleh satu perusahaan saja.
"Sebenarnya tidak hanya satu PT, karena itu yang sudah kontrak dengan kami dan siap beli sudah pasti. Karena, banyak yang sudah minta tapi tidak berikan jaminan, ini yang berdampak pada 2018, Bulog terpaksa harus mengeluarkan sewa cold storage senilai Rp 300 miliar, sehingga untuk tahun ini kami menghindari daripada permasalahan itu," ujar Buwas.
Buwas mengakui, upayanya dalam menjaga stabilitas harga daging sering tidak berhasil, meski sudah melakukan operasi pasar dengan menjual harga daging kerbau Rp 80 per kilo gram, dan daging sapi Rp 90 ribu per kilo gram.
"Karena memang keterbatasan kemampuan ketersediaan yang dimiliki Bulog, sehingga memang dampaknya tidak signifikan terhadap penurunan harga daging," kata Buwas.