Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu Duta Besar Perancis Olivier Chambard membahas isu kesehatan laut dunia.
Menurut Trenggono, penanganan yang dilakukan saat ini adalah dengan merehabilitasi wilayah pesisir.
"Kita sangat concern soal ocean health, juga soal pesisir, kita rehabilitasi dengan menanam mangrove, itu menjadi target kita," katanya di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (19/5/2021).
Selain mengedepankan kesehatan laut, Menteri Trenggono mengungkapkan bahwa ekonomi bisa maju bersamaan dengan mempertahankan kesehatan laut.
Dia menyatakan komitmen Pemerintah membangun sektor kelautan dan perikanan dengan mengimplementasikan ekonomi biru.
Baca juga: Rehabilitasi Mangrove di Sembilan Provinsi akan Habiskan Rp 1,5 Triliun
Sisi keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan menjadi fokusnya dalam membangun sektor ini. "Saya yakin kesehatan laut itu tanggung jawab semua di dunia," ujarnya.
Baca juga: Ratusan Warga Gali Pasir Emas di Pesisir Pantai Maluku Tengah, Ada yang Dapat hingga 10 Gram
Duta Besar Perancis Olivier Chambard menyatakan negaranya ingin berkontribusi dalam menyelamatkan wilayah pesisir Indonesia.
“Kami komit meningkatan perekonomian masyarakat, dan mengurangi penggunaan efek rumah kaca,” tuturnya.
Kerjasama Indonesia dengan Perancis antara lain pembangunan eco-fishing port, integrasi pelabuhan perikanan dan pasar ikan internasional, pengembangan shrimp estate, real time sea use monitoring system untuk manajemen ruang laut, hingga dana hibah untuk riset.
Sebagai informasi, pada tahun 2017 Indonesia dan Perancis telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dalam rangka kerja sama kelautan dan perikanan.
Terbaru, the Agence Française de Développement (AFD) Perancis dengan Ditjen Perikanan Tangkap KKP telah membidik beberapa pelabuhan untuk dikembangkan menjadi eco-fishing port. AFD bahkan telah melakukan feasibility study di beberapa pelabuhan tersebut.