Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayoritas penerima program Kartu Prakerja secara umum merasa bermanfaat, di mana pelatihan yang diberikan berguna untuk meningkatkan kompetensi dan produktifitas.
Direktur Riset Cyrus Network, Fadhli MR dalam telesurvei Cyrus Network tentang Persepsi Penerima Program Terhadap Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja, yang sampaikan secara virtual, Kamis (20/5/201) memaparkan, 66,4 persen responden setuju dan 32,5 persen sangat setuju bahwa program Kartu Prakerja secara umum (pelatihan dan insentif) bermanfaat bagi mereka.
Begitu pula saat ditanya manfaat pelatihan yang diikuti, di mana 75,8 persen setuju dan 22,9 persen sangat setuju kalau mereka merasa mendapatkan manfaat dari pelatihan Kartu Prakerja.
Baca juga: 44 Ribu Penerima Program Kartu Prakerja Dicabut Kepesertaannya
"Beberapa indikator variabel mengenai kompetensi, daya saing tenaga kerja, daya saing usaha, dan jiwa kewirausahaan ditanyakan pada para penerima program Kartu Prakerja dari tahun 2020. Mayoritas menyatakan bahwa pelatihan mampu meningkatkan kompetensi, produktifitas dan daya saing mereka dalam bekerja maupun berwirausaha," papar Fadhli.
Baca juga: 5 Bantuan yang Cair Bulan Mei 2021 dan Cara Cek Penerimanya, Bagaimana dengan Kartu Prakerja?
Ketika didalami mengenai manfaat yang didapat, 98,2 persen responden menyatakan setuju dan sangat setuju mendapatkan tambahan ilmu dari pelatihan Kartu Prakerja, hanya 1,8 persen yang tidak setuju.
Ilmu yang didapat juga dianggap bisa diaplikasikan di tempat kerja ataupun di dunia usaha.
Sebanyak 92,6 persen responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Hanya 7,3 persen yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Temuan survei juga menunjukkan, 96,8 persen responden menyatakan, orang-orang di sekitarnya memerlukan program Kartu Prakerja, dan 98,4 persen setuju jika pemerintah melanjutkan program tersebut.
Survei yang dilakukan oleh Cyrus Network ini dilaksanakan pada 1-5 Mei 2021 dengan menggunakan telepon.
"Mengingat masih pandemi, dan tersedianya data nomor telepon populasi penerima program dari pihak manajemen pelaksana program Kartu Prakerja yang bisa kami gunakan untuk kerangka sampling, maka kami memilih melakukan telesurvei," papar Fadhli.
Dari data yang tersedia, diambil 2.000 responden secara acak menggunakan metode simple random sampling. Margin of error survei ini kurang lebih 2,24 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.