Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gas LPG 3 kilogram (kg) sempat mengalami kelangkaan di berbagai daerah pada Maret 2021.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyebut kelangkaan gas LPG 3 kg di masyarakat terjadi akibat pengawasan di lapangan yang tidak maksimal.
"Ini masalahnya memang ada di pengawasan. Ini akibat dari pengelolaan dana manajemen yang perlu looping, loopingnya belum jalan," kata Tutuka saat rapat dengan Komisi VII DPR, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Pemerintah Masih Kurang Bayar Anggaran Subsidi LPG 3 Kg Senilai Rp 680 Miliar
Ia menyebut, perlu adanya manajemen yang baik dalam menyalurkan LPG bersubsidi tersebut ke lapangan, di mana pihaknya pun tengah membenahi sistem manajemen penyalurannya.
"Jadi saya jujur memang perlu ada manajemen lebih baik planning, dan controling ini yang kurang," ucap Tutuka.
Baca juga: YLKI Apresiasi Ketersediaan BBM dan LPG Ramadan hingga Pasca-Lebaran
Diketahui, kelangkaan LPG 3 kg terjadi di Parepare, Sulawesi Selatan, sehingga masyarakat harus mengantre di agen.
Selain itu, gas tabung melon juga langka di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung, hingga di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.