Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI), mencatatkan laba bersih senilai Rp6,86 triliun pada akhir Kuartal I 2021.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, angka tersebut terkoreksi mengalami penurunan 16 persen.
Di mana pada kuartal I-2020, laba bersih BRI tercatat sebesar Rp8,2 triliun.
Sementara, hingga akhir Maret 2021, BRI sukses menyalurkan kredit sebesar Rp914,19 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, penopang utama pertumbuhan kredit BRI yakni kredit mikro sebesar Rp360,03 triliun atau tumbuh 12,43 persen year on year dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 persen yoy menjadi Rp 145,06 triliun.
Baca juga: CARA CEK Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta di eform.bri.co.id/bpum dan banpresbpum.id, Siapkan KTP
Sunarso melanjutkan, Perseroan tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan baik. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang tercatat sebesar 3,16 persen pada akhir Maret 2021.
Baca juga: BCA Bukukan Penyaluran Kredit Rp 586,8 triliun di Triwulan I 2021
Selain itu, BRI juga menyiapkan pencadangan (NPL Coverage) di kisaran 250,60 persen.
"Pencadangan yang ditetapkan BRI dialokasikan dengan komposisi terbaik, dimana hingga akhir tahun kami proyeksikan pencadangan ini tidak akan setinggi tahun sebelumnya seiring dengan kondisi ekonomi yang kian membaik,” ujar Sunarso dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Mulai 1 Juni Cek Saldo di ATM Link Berbayar, Begini Tanggapan Bank Mandiri
Untuk aset BRI tercatat tumbuh positif sebesar 3,83 persen yoy menjadi Rp1.411,05 triliun di akhir Kuartal I 2021.
Sementara itu, dari sisi liabilities, BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp1.049,32 triliun atau tumbuh 1,97 persen yoy.
Tabungan tercatat tumbuh double digit sebesar 11,50 persen yoy menjadi Rp 443,87 triliun di akhir Kuartal I 2021.
Peningkatan ini mengerek peningkatan dana murah (CASA) BRI, dari sebelumnya sebesar 55,90 persen di akhir Maret 2020 menjadi 58,91 persen di akhir Maret 2021.
Dengan fokus pada pencadangan dan sustainability kinerja, hingga akhir Kuartal I 2021 BRI berhasil mencatatkan laba sebesar Rp6,86 triliun.
BRI memandang tantangan utama perbankan saat ini bukan mencari likuiditas, namun masih pada penyaluran kredit kepada sektor riil.
Dua hal yang paling signifikan dan paling elastis mempengaruhi pertumbuhan kredit. Pertama, adalah konsumsi rumah tangga, dan yang kedua adalah daya beli masyarakat.
"Oleh karenanya kami akan terus mengambil peran menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi nasional dengan menjadi mitra utama pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan dan stimulus," pungkas Sunarso.