Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mendalami penyebab jatuhnya mobil dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak di Danau Toba, Sumatera Utara.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebutkan, saat ini terkait insiden tersebut sedang didalami oleh unsur terkait mulai dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), BPTD, PT ASDP Indonesia Ferry (persero), Dinas Perhubungan dan kepolisian.
"Dari data yang kami peroleh, bahwa KMP Ihan Batak tersebut memuat sebanyak 120 orang penumpang dewasa dan 19 anak-anak dan kendaraan golongan II sebanyak 2 unit, golongan IV 31 unit serta Golongan V A 1 unit," ucap Budi Setiyadi dalam keterangannya, Selasa (1/6/2021).
Budi juga menjelaskan, insiden jatuhnya kendaraan roda empat dari KMP Ihan Batak terjadi saat kapal sedang bersandar di dermaga Pelabuhan Ambarita.
"Dari kejadian ini, mobil yang berisi empat orang tersebut tidak berhasil selamat dan satu orang meninggal dunia," ucap Budi Setiyadi.
Budi juga mengimbau, kepada seluruh pengguna jasa agar tetap waspada selama dalam perjalanan terkait kondisi cuaca yang ekstrem.
Diketahui, insiden jatuhnya mobil dari KMP Ihan Batak pada 31 Mei 2021 tersebut disebabkan cuaca ekstrem dan angin kencang di wilayah Pelabuhan Ambarita.
Baca juga: Avanza Jatuh ke Danau Toba, Dipicu Ramp Door Kapal Patah dan Evakuasi Berlangsung Dramatis
Angin kencang di wilayah tersebut, membuat kapal berayun maju mundur dan mengakibatkan tali tross kapal putus.
Hal tersebut juga membuat rampdoor terlepas dari movable bridge dan membuat rantai rampdoor juga putus.
Rantai rampdoor yang putus ini, membuat mobil bermuatan empat orang tersebut yang sedang menyeberang terperosok jatuh ke dalam danau.