News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota Komisi V DPR Minta Menhub Selamatkan Maskapai Garuda

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus dalam rangka mendukung program vaksinasi Covid-19 nasional, Jumat (15/1/2021). Desain livery tersebut terpasang pada armada B737-800NG yang nantinya akan melayani berbagai rute penerbangan penerbangan domestik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Irwan meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia yang saat ini tertekan akibat pandemi Covid-19.

"Saya pikir dengan segala kebijaksanaan dan kecerdasaan kawan-kawan  Perhubungan (Kemenhub) dapat memberikan solusi yang bernas, dan efektif untuk menyelamatkan Garuda ini agar dapat berlanjut," kata Irwan saat rapat Komisi V dengan Menhub di Komplek Parlemen, Rabu (2/6/2021).

Irwan menyebut, Garuda Indonesia merupakan maskapai nasional, dan sebagai kebanggaan bangsa Indonesia. 

Oleh sebab itu, peran Kemenhub sangat diperlukan dalam menyelamatkan Garuda, bersama Kementerian BUMN. 

"Saya berharap ada intervensi cukup serius dan maksimal untuk Kemenhub membantu maskapai Garuda ini, meski seharusnya berjalan secara profesional karena memang mereka BUMN," papar politikus Partai Demokrat itu. 

Baca juga: Ganjar Pranowo Setuju dengan Pernyataan Megawati Soekarnoputri: Petugas Partai Harus Nurut

Diketahui, maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia tengah mengalami kondisi keuangan yang tidak sehat.

Seperti dilansir Bloomberg, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa Garuda memiliki utang sekitar Rp70 triliun atau setara 4,9 miliar dollar AS.

Angka tersebut meningkat sekitar Rp1 triliun setiap bulan karena terus menunda pembayaran kepada pemasok.

Perusahaan memiliki arus kas negatif dan utang minus Rp41 triliun.

“Kegagalan menjalankan program restrukturisasi dapat mengakibatkan perusahaan dihentikan secara tiba-tiba," jelas Irfan. 

Akibat masalah keuangan tersebut, Garuda pun menawarkan karyawannya untuk pensiun dini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini