News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Atasi Masalah Sampah Plastik

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plastik tak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Sifat dan karakteristik plastik yang fleksibel sehingga mudah untuk diaplikasikan ke berbagai bentuk produk, menjadikan plastik bahan baku primadona.

Keberadaan plastik yang pada awalnya dimaksudkan untuk membantu lingkungan karena eksploitasi bahan kertas sebagai pembungkus, pada perkembangannya menjadi tantangan tersendiri terutama dalam hal pengelolaan sampah plastik bekas pakai. 

Timbunan limbah plastik sebagai dampak penggunaan berbagai jenis plastik dalam jumlah yang besar, baik oleh industri maupun rumah tangga, memerlukan kerjasama dari berbagai pihak dalam pengelolaannya.

Salah satu solusi yang marak digiatkan adalah bagaimana agar limbah plastik ini dapat di daur ulang dan memiliki nilai sosial ekonomi bagi masyarakat. 

Direktur Jenderal PLSB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien mengatakan pemerintah selalu berupaya dan mendukung langkah-langkah positif dalam menangani permasalahan pengelolaan sampah.

Saat ini, menurutnya, ada tiga pendekatan yang dilakukan pemerintah, yaitu pendekatan zero waste melalui perubahan perilaku, pendekatan teknologi, dan pendekatan ekonomi sirkular.

Baca juga: Dorong Inovasi Rendah Karbon untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan di Indonesia

“Prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle, dan ekonomi sirkular sudah menjadi kerangka kerja dalam kebijakan nasional dan strategi pengelolaan sampah di darat maupun laut,” ungkapnya, Kamis (3/6/2021).

Berkaitan dengan pendekatan ekonomi sirkular, dia mengatakan, merupakan kerjasama saling menguntungkan dimana sampah plastik mendatangkan nilai ekonomi baru sekaligus mengurangi timbunan sampah yang pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan.   

“Ini solusi yang baik dalam soal penanganan limbah plastik.

Selain mengurangi pencemaran lingkungan, keberadaan industri daur ulang limbah plastik juga bisa mendatangkan nafkah bagi masyarakat pengepul. Sebuah win-win solution,” katanya.

Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim mengatakan, daur ulang limbah plastik adalah salah satu penggerak kegiatan ekonomi berbasis sirkular.

“Beberapa jenis plastik memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah plastik jenis PET yang memiliki demand yang tinggi di industri daur ulang.

Baca juga: Sinovac Tak Masuk Syarat Vaksin Haji, Mungkinkah Calon Jemaah Haji Indonesia Divaksin Ulang?

Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali dengan prinsip sirkulasi ekonomi," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini