TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seiring dengan pulihnya perekonomian global, ABM optimis ke depannya tren di sektor pertambangan, khususnya batubara akan terus tumbuh positif.
Berbagai strategi telah dipersiapkan guna mendorong performa Perseroan di sepanjang tahun 2021, mulai dari meningkatkan sinergi dalam Grup PT ABM Investama Tbk (ABM), meningkatkan volume dan kinerja operasional, melakukan cost review yang berkelanjutan, hingga mengeksplorasi peluang menambah cadangan batu bara.
Melalui anak usahanya, PT Cipta Kridatama (CK), ABM Investama Tbk tahun ini berhasil meraih perpanjangan kontrak kerjasama jasa pertambangan dengan PT Dizamatra Powerindo (DMP) senilai Rp 1.65 triliun untuk masa kontrak selama 5 tahun.
Direktur Utama CK Feriwan Sinatra, Jumat (4/6/2021) menjelaskan, CK terus berupaya menjawab tantangan bisnis di sektor energi dengan menetapkan arah yang tepat untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan.
“Perpanjangan kontrak dengan DMP ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang CK agar dapat menjadi kontraktor pertambangan yang semakin kompetitif dan memiliki bisnis yang berkelanjutan menuju World Class Mining Contractor,” ujar Feriawan.
Baca juga: Target Bos Bukit Asam: Minimal Produksi Batubara 30 Juta Ton Tahun Ini
Lokasi kerja pertambangan CK di site DMP terletak di Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
CK akan melakukan penambangan lapisan tanah penutup atau overburden removal dan penyewaan (rental) unit alat berat untuk kebutuhan operasional DMP dalam mencapai target sekitar 32 juta bank cubic metre (BCM) untuk masa kontrak 5 tahun.
Baca juga: Pertahankan Kinerja Bisnis Sepanjang 2021, ABM Investama Bukukan Pendapatan USD 606,4
Dari volume overburden removal tersebut DMP menargetkan hasil sekitar 11 juta ton batubara. Target rata-rata produksi overburden removal yang dilakukan CK sekitar 6 juta BCM setiap tahun sehingga jumlah produksi batubara DMP menjadi sebesar 2,2 juta ton per tahunnya.
Feriwan menambahkan, operasional CK di proyek DMP tentunya akan didukung penuh oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan Grup ABM dan Tiara Marga Trakindo seperti Trakindo, PT Sanggar Sarana Baja, Grup PT Cipta Krida Bahari dan lain-lain.
“Kami optimistis dapat menjalankan operasional yang unggul serta dapat memberikan hasil yang terbaik bagi DMP.” tambah Feriwan.
CK merupakan perusahaan kontraktor tambang, anak perusahaan dari ABM, perusahaan investasi strategis bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur yang masih merupakan bagian dari kelompok usaha PT Tiara Marga Trakindo.
CK didirikan 8 April 1997 dan tumbuh pesat menjadi perusahaan jasa pertambangan dengan mengerjakan berbagai lahan tambang batubara milik sejumlah pelaku bisnis pertambangan.
Kontribusi positifnya menempatkan CK sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan nasional terkemuka dengan dukungan para tenaga kerja profesional yang berpengalaman, unit-unit alat berat berstandar internasional, serta penerapan sistem teknologi modern yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.