Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan harga batu bara sejak akhir 2020 hingga saat ini, membawa dampak positif terhadap penjualan alat berat PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX).
Tercatat, pendapatan KOBX pada kuartal I 2021 naik sebesar 73 persen menjadi 22,56 juta dolar AS, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 13,01 juta dolar AS.
Sementara, laba bersih komprehensif melonjak menjadi 690,22 dolar AS, dibandingkan periode yang sama tahun lalu minus 3,07 juta dolar AS.
"Melonjaknya harga batu bara sejak triwulan IV 2020 menjadi katalis positif pertumbuhan kami," kata Presiden Direktur KOBX Andry B Limawan dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).
Andry menjelaskan, kenaikan pendapatan ditopang empat segmen bisnis yang dimiliki perseroan yaitu, segmen penjualan alat berat pertambangan dan non tambang, service, suku caadang dan sewa alat berat serta ruang perkantoran.
"Segmen penjualan alat berat membukukan pendapatan sebesar 16,2 juta dolar AS, atau berkontribusi sebesar 72 persen terhadap pendapatan konsolidasi perseroan," ucapnya.
Baca juga: Menteri BUMN Optimistis, SIG Siap Perkuat Pasar Industri Turunan Semen
Adapun segmen jasa perbaikan sebesar 1,67 juta dolar AS, penjualan suku cadang sebesar 3,3 juta dolar AS, sewa sebesar 1,36 juta dolar AS.
Menurutnya, pada tahun ini perseroan akan memperkuat portofolio produk atau jasa, untuk mengoptimalkan peluang yang ada.
Untuk memperkuat segmen alat berat pertambangan, kata Andry, Kobexindo melalui cucu perusahaan PT Eurotruk Transindo resmi menjadi distributor truk berat (heavy duty truck) Mercedes Benz AXOR.
"KOBX mengoptimalkan peluang, baik itu penjualan alat berat maupun ataupun jasa terkait pertambangan dan alat berat," kata Andry.
Diketahui, harga batu bara acuan pada akhir 2020 mengalami kenaikan menjadi 59,65 dolar AS per ton.
Kenaikan harga batu bara acuan terus berlanjut pada tahun ini, di mana harganya pada Juni 2021 mencapai 100,33 dolar AS per ton.