Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap pengetahuan masyarakat terhadap pasar modal akan meningkat lewat kegiatan sosialisasi tentang security crowdfunding/
Security crowdfunding ini atau dikenal dengan istilah layanan urun dana, memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki jaringan sistem elektronik atau penyedia platform.
"Platform sebagai penyelenggara dan memberikan kesempatan UMKM menawarkan efeknya sebagai penerbit secara langsung kepada pemodal," ujar Kepala Kantor OJK Regional 8, Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto dalam webinar, Selasa (8/6/2021).
Layanan urun dana tersebut memanfaatkan jaringan sistem elektronik yang bersifat terbuka untuk menjembatani adanya gap pembiayaan UMKM dengan investor melalui sumber pendanaan berbasis teknologi informasi.
Baca juga: Setelah Inbreng, Zebra Nusantara Akan Jalankan Usaha DNR Corporation
Giri menjelaskan, dengan adanya jaringan sistem elektronik, UMKM dimungkinkan untuk menghimpun dana dari masyarakat melalui penerbitan produk investasi berupa saham, obligasi, dan sukuk yang kemudian dibeli oleh para investor di platform yang sama.
Baca juga: Pemula Perlu Tahu, Ini 5 Tips Investasi Saham Agar Terus Cuan
Dia mengatakan, besar-kecilnya minat investor tidak lepas dari inklusi keuangan masyarakat terhadap pasar modal yang minim.
"Dalam survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2019, indeks pengetahuan masyarakat terhadap sektor pasar modal hanya sebesar 13,97 persen," ujarnya.
Menurutnya, data ini merupakan terendah dibandingkan indeks pengetahuan masyarakat pada sektor lainnya yaitu lembaga pembiayaan mencapai 43,07 persen, asuransi 58,74 persen, dan bank 99 persen.