Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis penerbangan Arista Atmadjati menilai, keputusan manajemen Garuda Indonesia mempercepat pengembalian pesawat yang disewanya kepada lessor cukup tepat karena membantu maskapai ini menghemat arus kas yang sedang bleeding.
"Kebijakan tersebut jadi langkah untuk melakukan penghematan arus kas Garuda Indonesia, karena biaya sewa dan parkir pesawat tidaklah kecil," kata Arista saat dihubungi Tribunnews, Rabu (9/6/2021).
Ia juga mengungkapkan, Garuda Indonesia bisa kembali menyewa lagi pesawat yang sudah dikembalikan kepada lessor pada saat demand penumpang mulai pulih.
"Upaya pengembalian pesawat ini jadi langkah efektif Garuda dalam menghemat fixed cost mereka, apabila sudah pulih demand penumpang bisa menambah pesawat lagi," ucap Arista.
Sebelumnya Garuda Indonesia mempercepat pengembalian lebih awal armada pesawat yang belum jatuh tempo masa sewanya.
Baca juga: Garuda Indonesia Percepat Pengembalian Pesawat kepada Lessor
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya intensif pemulihan kinerja usaha perusahaan.
Ada dua unit Boeing 737-800 NG yang dikembalikan ke salah satu lessor pesawat.
Baca juga: Bisnis Penerbangan Lesu, Maskapai Nasional Diminta Antisipasi Risiko Pailit Lessor Luar Negeri
"Percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat," ucap Irfan dalam keterangannya, Senin (6/7/2021).
Irfan juga menjelaskan, pengembalian pesawat yang dilakukan Garuda Indonesia adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.
"Percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat," lanjut Irfan.
"Saat ini fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru," kata Irfan.
Ia juga menjelaskan, Garuda Indonesia masih terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lainnya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance.